Ini adalah Seri Lain tentang Cerpen Anak untuk menyambung cerpen tentang anak yang telah dirilis beberapa waktu yang lalu.
Ibu dan Bangau
Surga ada ditelapak kaki ibu, ibulah yang telah mengandung, merawat dan membesarkan kita sampai besar. Kasih sayang ibu itu sepanjang masa sedangkan kasih sayang anak hanya sepanjang galak, ungkapan inilah yang pantas menggambarkan cerpen dibawah ini. Kita sebagai anak yang telah dibesarkan oleh ibu, kita harus menghormati dan menghargainya bagaimanapun keadaanya.
Sore itu, matahari masih bersinar terang, Nasya selalu senang mengajak ibunya pergi kesebuah sungai di dekat rumah. Mereka berdua tak pernah bosan menghabiskan waktu sore dengan melihat bangau di sungai itu.
“Ibu ayooo... aku mau melihat bangau” ajak Nasya yang masih berumur 6 tahun
“iya sayang kamu mandi dulu sana, ibu juga mau mandi dulu” bujuk ibu
“iyaa sudah aku mau mandi sama ibu yaa ?” pinta Nasya
“baiklah ayoo sayang”
Nasya yang sudah tak sabar, menarik tangan ibunya dan lekas menuju ke sungai. Sungai yang rimbun dengan pepohonan dan bersih itu memang selalu menjadi yang ramai dikunjungi warga untuk sekedar melepas kejenuhan. Nasya tak hanya senang melihat bangau dia juga bisa bermain dengan teman sebayanya yang setiap sore selalu ke sungai.
Setibanya di sungai, Nasya langsung mendekat kearah bangau-bangau itu. Sore itu telihat tak banyak warga yang mengunjungi sungai. Hanya segelintir orang saja.
“Nasya ibu duduk saja yaaa” kata ibu yang duduk di bangku kecil dekat pohon
“iya ibu” jawab Nasya
Nasya yang sedang asyik bermain dengan bangau itu, mengingatkan sang ibu akan masa bayinya Nasya dulu yang selalu digendongnya untuk makan dan melihat bangau itu.
“ibuuu....aku capek bermain dengan bangau aku mau duduk di sebelah ibu” pinta Nasya dengan manja
“iyaa sini sayang duduklah sebelah ibu” jawab ibu dengan mengelus rambut Nasya
Nasya terlihat manja kepada ibunya, dia tiduran di pangkuan ibunya sambil meminta untuk dielus rambutnya. Tiba – tiba ibu bertanya kepada Nasya dan berpura-pura tidak tahu
“Nasya itu hewan apa yang ada di sungai?” tanya ibu
“itu bangau ibu” jawab Nasya pelan
“Kalau yang sebelah sana hewan apa itu ?” tanya ibu lagi
“itu juga sama ibu itu bangau” jawab Nasya sedikit keras
“Yang sana itu hewan apalagi itu ?” tanya ibu lagi yang ketiga kalinya
“Itu bangaaaauuuu !! bangauuuu ibu !!!” jawab Nasya dengan nada kesal
“Ibu kenapa tanya terus ? masak ibu gatau tiap hari kan kesini” jawab Nasya dengan sedikit membentak
Seketika mendengar jawaban dari Nasya, ibu langsung meneteskan air mata.
“apa kamu tak tahu sayang ? tiap ibu mengendongmu kesini kamu selalu bertanya, itu hewan apa bu ? bahkan sampai berkali-kali tapi ibu tak pernah marah dan kesal menjawabnya, ibu menjawab dengan penuh kasih sayang itu bangau sayang, selalu sama nak ” kata ibu sambil bernada lirih
“tapi mengapa kamu membentak ibu saat ibu masih bertanya tiga kali kepadamu ?” tanya ibu
Seketika itu juga Nasya menangis dan memeluk ibunya
“Maafkan Nasya ibu, Nasya sudah berbicara kasar dan membentak ibu, aku sayang ibu” pinta Nasya sambil menciumi pipi ibunya.