Bagian Ke empat habis. Ini merupakan sambungan dari cerita sebelumnya "3 Sekawan Mencari Cinta". Anda bisa membaca Bagian 1, 2, dan 3 nya disini :
Cerbung I,
Cerbung II,
Cerbung III
Segala hal yang telah terjadi, lupakanlah
Sesuatu yang belum terjadi, tunggulah
Dan suatu hal yang akan terjadi, maka terjadilah
Memang benar apa yang dikata orang-orang, bahwa cinta itu datang tak diundang dan pulang pun nggak pamitan. Bahkan mau melukai aja nggak izin duluan, itulah cinta. Setelah sikian lama waktunya Echa menanti sebuah cinta yang bisa membuatnya bahagia, malah mala petaka yang ia dapat. Bahkan semua rintangan telah Echa lewati hanya ingin mendapatkan sebuah cinta.
Dan sekian lamanya, akhirnya Echa bisa lulus kuliahnya di semester ke-2. Rencannya Echa ingin menjdai novelis terkenal dan ternama untuk membanggakan bangsa dan Negara. Terutama kota kelahirannya yaitu Yogyakarta Hadiningrat. Namun sayangnya, selama perjalanan indah itu, Echa hanya sendiri tanpa kekasih. Hanya sahabat-sahabatnya yang menemaninya untuk menitih kehidupan.
Dari sekian novel yang Echa terbitkan, ada beberapa Novel yang menceritakan kisah hidupnya dengan sahabat-sahabatnya. Dan Novel itu jadi Best Seller pada tahun 2004. Hal itu mungkin bisa menggantikan posisi cinta di hatinya. Walaupun dia juga telah mencoba sekuat tenaga untuk mencari cinta.
Kalau kedua sahabatnya gimana ya?!! Tentu saja sama, Tasya dan Winda juga mengalami hal yang sama. Mereka belum menemukan cinta sejatinya di tahun-tahun terakhir. Tapi hal yang dapat menggantikan posisi cinta di hati Tasya dan Winda yaitu bisa jadi Atlet dan dokter professional. Nggak jauh bedalah sama Echa.
Kalau kisah Echa sama Kak Andra sebetulnya sudah terlampau jauh. Bahkan banyak orang yang bilang kalau Echa sama Kak Andra itu memang pasangan yang romantic. Tetapi diakhirnya nggak sama sekali. Ternyata kesetiaan dan kebaikan kak Andra itu hanya sebatas Kakak Adik, bahkan katanya nggak lebih.
Kisah Tasya juga sama, dia juga ditolak kak Davin ketika dia bilang kalau dia punya rasa sama kak Davin. Nggak beda juga sama kak Dimas sama Winda malah lebih parah lagi! Waktu itu, diantara mereka bertiga hanya Windalah yang beruntung (walaupun akhirnya juga sama ) Winda sempat pacaran sama kak Dimas, namun ternyata kak Dimas nggak sengaja nyium kak Sasa jadi itulah yang bikin salah paham. Tapi yah itulah kejamnya cinta!!
☻☺J
“wahwahhh yang udah jadi Atlet P.R.O.F.E.S.I.O.N.A.L nih!!” sindir Echa
“ahh loe bisa aja! Apa kabar loe Cha?” Tanya Tasya
“baiklah, btw Winda nggak bareng sama loe?” Tanya Echa
“wah walaupun loe lama di Jogja masih ingat bahasa inggris toh?” ledek Tasya
“yah itukan bahasa internasional dan itu juga bisa gue masukin ke novel gue yang berikutnya!” kata Echa
“iya nih, tadi gue sempet telfon sama Winda katanya sih udah di jalan. Dan mungkin dia juga bentar lagi nyampek!” kata Tasya
“okay!!”
“hayooo pada ngomongin gue ya??” Tanya Winda
“nah itu dia! Lama banget bu dokter datangnya???” ledek Echa
“iya, maklumlah banyak pasien di sana!” kata Winda
“hahahahahh lebay dehhh!!!!” seru mereka bertiga
Mungkin itu pertemuan terakhir Echa, Tasya, dan Winda. Karena mereka bertiga akan melanjutkan profesi mereka di berbagai wilayah kecuali Echa. Echa hanya cukup duduk dan berfikir untuk mencari ide-ide yang bagus buat novel yang akan dibuatnya kali ini.
Sekitar bulan Mei 2011, Echa berhasil menerbitkan sebuah Novel yang judulnya “penantian”. Ceritanya itu tentang seorang wanita yang sangat sabar menanti kedatangan sanga pangeran hati.
Karena novel itu menjadi best seller di sebuah toko buku, maka Echa dimohon untuk ke toko buku tersebut dan memberikan tanda tangannya (jadi tenar nihh :D).
“hallo Cha?” sapa Tasya
“hay! aduh maaf agak berisik! Abis baru ada di toko buku!” kata Echa
“iya nggak papa kok Echa!!!” seru Tasya yang ternyata sudah muncul di depannya bersama Winda
“selamat ya! Kamu udah nerbitin novel kamu yang ke 5! Nggak bosen-bosennya kamu nulis novel setebel ini!” kata Tasya
“iya Cha, congratulate ya!!!” tambah Winda
“thank’s ya guys!!!” kata Echa dengan senyuman yang manisnya (mirip pemain sinetron yang namanya Olivia Jensen)
“sama-sama! Ehh ngobrolnya nanti lagi ya, kita tunggu di sana! Nih antrian udah pada nggak sabar kayaknya!” kata Tasya yang kemudian meninggalkan antriannya
“okay!!”
Setelah selesai melayani para fans-fansnya Echa. Akhirnya Echa kembali ke hadapan teman-temannya yang udah nunggu beberapa jam yang lalu. Tapi dari kejauhan Echa mendengar kalau ada yang memanggilnya, ehh ternyata ada kak Andra yang juga ingin meminta tanda tangannya.
“nggak nyangka kamu bisa jadi novelis muda. Terkenal lagi!” kata kak Andra
“yahhh beginilah! Emmm udah ada yang baru?” Tanya Echa
“maksud kamu?” Tanya kak Andra bingung
“pacar mungkin??” kata Echa tersenyum
“ohhh iya, aku juga baru ingat! Ini ada undangan buat kamu! Kakak udah mau nikah!” kata kak Andra
“ha? Nikah??!! Hahahahahh…..ternyata udah siap toh???” ledek Echa
“yah kebetulan umur kakak kan udah berkepala 2!” kata kak Andra
“dateng ya! Ajak juga temen kamu yang baru tidur itu!” tambahnya
“siap dehhh!”
“emmm okay kalau begitu kakak pulang duluan ya! Soalnya masih banyak urusan yang harus kakak selesaikan! Yah tahu sendirilah kakak sekarang jadi orang sibuk!! Hehehehhe” kata kak Andra
“iya!! Selamat ya! Semoga bahagia!!” kata Echa dengan tersenyum bahagia
“thank’s!!”
Dan akhirnya Kak Andra pulang dehh!!
“woyyy! Kalian mau pulang nggak???” seru Echa di tengah teman-temannya yang baru asik-asik tertidur
“ahhh loe tu ya Cha ganggu kita aja!” kata Tasya
“hahahah ampun guys! Udah kita ngobrol di luar aja! Soalnya ini ka nada di toko buku!” kata Echa
“ya udah kita ke resto aja. Laper nih! Nungguin kamu lamaaaaa….banget!” kata Winda
“siap dehhh! Kali ini aku yang traktir!!” kata Echa
Dan akhirnya mereka menuju ke resto tempat biasa mereka menongkrong!
Di sana mereka menceritakan semua hal yang indah maupun yang jelek. Saling bertukar cerita. Hingga sampai resto itu mau tutup. Tapi itulah hal yang sering dilakukan para sahabat jika lama tak berjumpa satu sama lain.
“haduhhh guys….nggak akan setiap hari kita bisa kumpul-kumpul kayak gini. Padahal gue masih kangennnn banget sama kalian!” ungkap Echa
“iya ya Cha! Kita sekarang udah umur 19 tahun dan kita juga udah sibuk sendiri!” tambah Winda
“walauapun nggak bisa ketemuan terus. Yang penting komunikasi dan saling menjaga satu sama lainnya. Dan percaya bahwa kita selalau bersama.” Lanjut Tasya
“TRIAAAAAA…….gogogo!!!!! No Love No Problem!!!” seru mereka bertiga sebelum akhirnya berpisah.
Hari ini Echa masih harus pulang dengan Bus. Tapi enaknya naik Bus Way. Setelah beli tiket dan nunggu jurusan bus way yang ke daerah rumahnya Echa, akhirnya bus way itu datang juga.
Didalam keadaanya masih sepi-sepi banget, tapi karena hanya perjalanan dekat nggak kerasa kesepian. Dan setelah samapi di pemberhentian bus way, Echa turun. Ehhh nggak sengaja nabrak seorang cowok yang bertubuh tinggi dan besar. Dan sepertinya Echa akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cowok itu.
Dan sampai akhirnya mereka berbincang-bincang ria, karena nyambung soal sastra. Dan hubungan Echa sampai akhirnya semakin dekat dengan Revan (nama cowok itu). Dan akhirnya mereka pacaran di umur Echa yang ke 20. Yeeyyeyyeye!!!! Yiptyipyyyy hup-hup….
Etsss….tapi kalau Tasya dan Winda gimana ya?
“hallo Cha!!!” sapa Tasya girang
“Echa Winda…..gue ada good news dan ini very-very good!” kata Tasya
“emang apaan sih Sya??” Tanya Echa penasaran
“gue…gue….gue udah punya pacar!!!! Namanya Samuel dan dia yang nembak aku.” Kata Tasya kegirangan
“wahhh kalau begitu sama dong sama gue.” Kata Winda
“wah serius Win???” Tanya Echa
“serius!! Namanya Ricky. Dia yang pernah aku ceritain itu!!” kata Winda
“kalau loe Cha??” Tanya Tasya dan Winda bersamaan
“emmm…gue….gue….haduhhh sulit ngomongnya! Gue…..gue juga udah!!!!!” kata Echa dengan lantangnya
“yeeyyeyeyeyey berarti kita udah bebas dari jomblo!!!!” kata Tasya
“hahhahahahah congratulation ya buat kita!!!!” seru Echa dengan tawanya yang meledak-ledak.
☻☺J
Akhir yang indah untuk mereka bertiga, dan semoga ini menjadi cinta pertama sekaligus terakhir buat mereka bertiga. Oh iya, congratulation ya…..semoga hidup bahagia!!!!
Dan kalian tahu tidak wanita yang ada di novel Echa yang ke 5 itu adalah Echa sendiri, dan ternyata pangeran yang dinantinya telah datang dihadapannya.
Dan itulah cerita akhir kehidupan Echa dan kedua kawannya. Dari awal perjuangan hingga kematian pasti ada moment-moment yang mengesankan. Dan inilah salah satu moment-moment yang mengesankan dihidup mereka bertiga.
The last…mereka bahagia bersama selamanya, dan itulah kebahagiaan yang mereka nantikan selama ini.
Happy day and happy life!!!
☻☺J
Kiriman Cerpen oleh : Rizka Vinaeharie
