Siapa yang tidak tahu negara Belanda??? Negara yang memiliki keunikan sebagai negara dengan jumlah kincir angin terbanyak di dunia. Maka dari itu Belanda disebut sebagai Negara Kincir Angin. Penggunaan kincir angin di Belanda bertujuan untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi yang dikarenakan sebagian besar wilayah daratannya yang berada lebih rendah daripada permukaan air laut. Hal itu pula yang menyebabkan wilayah Belada seringkali disambangi banjir. Selain kincir angin, Belanda juga memanfaatkan bendungan yang dibangun dalam skala besar dengan tujuan mengatur aliran air sehingga dapat meminimalisir potensi banjir.

Penggunaan kincir angin di Belanda dimulai pada sekitar awal abad ke 13. Dulu pengunaan kincir angin adalah untuk mencegah terjadinya banjir, namun seiring dengan berkembangnya jaman penggunaan kincir angin beralih sebagai suatu alat pembangkit listrik. Awal dari penggunaan kincir angin sebagai alat pembangkit listrik dipelopori oleh suatu desa yang bernama Kamperduin. Kegiatan tersebut dimotori oleh Chris Westra yang seorang ahli energi angin pada tahun 1970 an. Pembangkit listrik dari kincir angin tersebut dapat mengaliri sekitar 27 ribu rumah warga di Kamperduin. Selain di daratan, pembangunan kincir angin ini juga dilakukan di daerah lepas pantai. Kincir angin yang pertama didirikan di daerah lepas pantai berkapasitas 1 megawatt. Namun meskipun demikian, perkembangan pembangunan kincir angin sebagai salah satu pembangkit listrik tidaklah berjalan mulus begitu saja. Hal itu disebabkan relatif mahalnya harga listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan kincir angin tersebut.
Pada faktanya, peluang pemanfaatan energi angin sebagai pembangkit listrik sangatlah besar. Hal itu didukung dengan tingginya intensitas kecepatan angin di Belanda. Apalagi yang berada di daerah lepas pantai. Saat ini pun ada sekitar 1.870 buah turbin angin atau di Belanda disebut dengan onshore wind power yang didirikan dengan kemampuan menghasilkan listrik mencapai 1993 megawatt.
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan kincir angin semakin berkurang. Berkurangnya pun menacapai 13% pada tahun 2010. Padahal pertumbuhan pembangunan turbin mencapai 1,3 persen atau sekitar 30 megawatt dibanding tahun sebelumnya. Turunnya intensitas kecepatan angin yang terjadi, diduga sebagai salah satu faktor penyebab menurunnya produksi energi listrik. Hal itu tentunya juga mempengaruhi beberapa perusahaan energi yang ingin menanamkan modal pada perkembangan energi angin yang relatif mahal tersebut. Meskipun julukan negara Belanda sebagai “Negara Kincir Angin”, pemnafaatan energi anginnya masih belum optimal. Dibandingkan dengan empat negara lainnya yaitu China, Jerman, Denmark dan Amerika, Belanda masih jauh ketinggalan dalam penghasil energi angin terbesar.
Meskipun demikian, hingga 2020 mendatang Belanda akan berupaya untuk meningkatkan produksi kebutuhan listrik bagi warganya dengan menargetkan pembangunan kincir angin sebagai pembangkit tenaga listrik hingga kekuatan mencapai 6000 megawatt. Pembangunan tersebut ditargetkan pada 65 titik pembangunan.
Title : Kincir Angin Sebagai Pembangkit Listrik
Description : Siapa yang tidak tahu negara Belanda??? Negara yang memiliki keunikan sebagai negara dengan jumlah kincir angin terbanyak di dunia. Maka ...