Diare merupakan penyebab utama kematian anak di seluruh dunia, terutama pada negara berkembang. Menurut salah satu sumber juga disebutkan bahwa 15 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh Diare. Namun di sisi lain, masih banyak orang tua yang menganggap ini sebagai penyakit ringan. Diare pada anak ini merupakan kategori penyakit berat. Para orang tua harus bersikap tepat dan cekatan dalam menangani diare pada anak mereka.
Penyebab diare ada bermacam-macam diantaranya bakteri, virus, parasit, lingkungan yang tidak bersih, sanitasi yang buruk, dan gizi yang kurang. Secara umum, diare mengakibatkan kotoran saat buang air besar lebih lunak dari hari-hari biasa, bahkan menjadi cair. Aktivitas buang air besar yang demikian pun terjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. Sehingga membuat anak harus bolak-balik ke toilet. Hal inilah yang membuat anak penderita diare merasa dehidrasi (kekurangan cairan). Efeknya, anak menjadi lemas, lesu dan tidak nafsu makan, bahkan suhu badan naik.
Gejala-gejala lainnya antara lain :
1. Cengeng, gelisah, dan bahkan bisa sampai tidak sadarkan diri apabila sudah dehidrasi berat.
2. Mata tampak cekung, bibir dan lidah kering.
3. Bila kulit perut dicubit tetap berkerut
4. Denyut nadi melemah, kaki dan tangan terasa dingin
5. Kencing berkurang
6. Jika dehidrasi berat, maka anak akan mengalami kesulitan bernafas
7. Bila anak sangat kekurangan elektrolit, maka bisa terjadi kejang.
Bila anak anda mengalami gejala yang demikian, jangan khawatir. Segeralah lakukan langkah-langkah dibawah ini untuk mengatasinya.
1. Segera gantikan cairan tubuh anak anda yang hilang, dengan cara memberikan minuman berion. Anda bisa memberikan segelas larutan oralit sebagai langkah utama. Namun apabila tidak ada oralit, bisa juga menggantinya dengan segelas air hangat yang dicampur dengan gula dan garam. Perbandingan antara gula dan garam yaitu 2 : 1. Selain itu beri air putih yang banyak, karena air putih dapat membantu proses pengeluaran racun.
2. Pemberian ASI atau makanan harus terus dilakukan seperti hari-hari biasa. Apabila anak tidak sanggup untuk menelan makanan, dan sering memuntahkannya kembali, maka diare tersebut termasuk dalam kategori diare yang luar biasa. Jika anak mengalami demikian, maka anda harus segera membawanya ke Rumah Sakit untuk diinfus. Infus bertujuan untuk mengisi nutrisi pada tubuh anak yang tidak sanggup makan.
3. Sebagian besar diare pada anak memang dapat sembuh sendiri tanpa obat. Namun, tidak ada salahnya juga untuk memberikan obat. Namun pemberian obatnya tidak boleh sembarangan, karena harus sesuai dengan anjuran dari dokter ahli.
Namun, diluar semua uraian diatas, yang paling penting adalah menjaga kebersihan rumah. Karena rumah adalah awal dimana anak bermain dan tinggal setiap harinya. Maka bila rumah dan lingkungan bersih, tentu anak juga tidak akan terkena diare. Bukan hanya diare, bahkan penyakit lain pun bisa kita cegah. Mari kita biasakan hidup bersih, dimulai dari rumah kita sendiri. J