Teori Konflik (26/05). Dalam kehidupan sehari-hari, apakah dalam lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pasti kita pernah menemukan konflik. Baik konflik yang kecil ataupun konflik yang sangat komplit dan rumit. Timbulnya konflik dapat meningkatkan dan memperbaiki kondisi yang ada atau bahkan memperumitnya, karena konflik adalah keadaan yang mencakup proses pembentukan dan penyatuan suatu keadaan. Sehingga, timbullah teori konflik yang menjelaskan mengenai proses terjadinya suatu konflik dan memberikan pedoman-pedoman.
 |
Teori Konflik |
Teori konflik adalah suatu teori yang melihat konflik sebagai suatu perubahan sosial berdasarkan nilai-nilai yang ada dan berlaku dan menghasilkan kesepakatan yang cenderung berbeda dari kesepakatan awal yang ada. Teori konflik diperkirakan muncul sebagai hasil reaksi dari alternatif struktural yang fungsional dan menjadi hal dasar teori konflik.
Teori konflik sangat mengedepankan kondisi yang tertata di dalam kehidupan dengan menilai konflik sebagai suatu sistem sosial. Dalam teori konflik dijelaskan pada suatu konflik terdapat kebijakan yang berbeda-beda yang menghasilkan sistem koordinasi yang memiliki perbedaan pada tiap-tiap kepentingan yang ada.
Karena itulah kita sering menemukan konflik yang disebabkan oleh berbagai hal yang sangat beragam yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan yang berbeda pada setiap individu yang terlibat dalam suatu konflik tersebut.
Berdasarkan teori konflik, terdapat dua jenis konflik yang kerap terjadi, yaitu konflik realistis dan konflik non-realistis. Konflik realistis yang timbul didasarkan dan disebabkan oleh adanya rasa kecewa dan tidak puas terhadap suatu keadaan atau pola pemikiran yang ada. Konflik yang timbul disebabkan oleh pihak yang merasa tidak puas dan konflik tersebut ditujukan kepada sang pencetus pola pemikiran atau keadaan tersebut.
Sedangkan konflik non-realistis adalah konflik yang tidak memiliki nilai persaingan dan penunjukan rasa tidak puas, melainkan konflik yang bersifat mencari solusi untuk meredakan konflik sebelumnya yang pernah terjadi dan memiliki hubungan dengan konflik non-realistis ini. Konflik non-realistis ini bisa menempuh cara yang bernilai positif atau juga bernilai negatif, tergantung pada si pelaku konflik non-realistis tersebut.
Menurut teori konflik, suatu konflik tidak dapat terjadi begitu saja dan berlangsung dalam beberapa tahap. Dimulai dari adanya kesalahpahaman antar individu atau antar kelompok yang saling bertentangan, dan keadaan inilah yang menjadi pemicu awal terjadinya konflik.
Konflik berkembang menuju tahap selanjutnya jika dari kesalahpahaman tersebut berkembang menjadi perdebatan secara terang-terangan. Dan konflik akan mencapai tahap akhir ketika perdebatan menjadi bersifat terbuka dan diiringi dengan perbuatan atau tindakan yang mencerminkan saling pertentangan di antara kedua pihak, dan sangat memungkinkan untuk melibatkan pihak ketiga.
Dari teori konflik ini dapat juga diketahui, bahwa suatu konflik dapat timbul karena dipicu oleh adanya perbedaan pendirian atau pendapat, perbedaan adat istiadat serta perbedaan kepentingan antar individu/kelompok, meskipun seharusnya perbedaan yang ada tersebut tidaklah seharusnya menjadi pemicu timbulnya suatu konflik.
Teori Akuntansi |
Teori komunikasi dan informasi
Title : Teori Konflik dan Pemahamannya
Description : Teori Konflik (26/05). Dalam kehidupan sehari-hari, apakah dalam lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pasti kita pernah menem...