Teori Kepemimpinan (28/05). Dalam dunia organisasi, struktur perusahaan ataupun dalam pergaulan, peran kepemimpinan selalu ada karena adalah suatu hal penting dan dibutuhkan. Kepemimpinan itu sendiri merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang individu/kelompok terhadap sekelompok/beberapa orang untuk mempengaruhi dan mengajak orang-orang tersebut untuk mencapai suatu tujuan, apakah tujuan dalam organisasi, dalam perusahaan ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam pelaksanaan kepemimpinan ini, terdapat teori kepemimpinan yang menjelaskan proses kepemimpinan tersebut.

Kepemimpinan pada dasarnya sangat menitikberatkan pada pengaruh yang dilakukan tanpa usaha yang mengandung unsur pemaksaan demi mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam teori kepemimpinan, seorang pemimpin memanfaatkan kekuatan, wewenang dan kepribadiannya yang bernilai positif untuk mempengaruhi perilaku dan keputusan yang diambil oleh seseorang atau suatu kelompok. Teori kepemimpinan juga berlaku bagi kepemimpinan di dalam bidang formal maupun informal, tergantung legimitasinya.
Dalam perkembangannya, terdapat beberapa teori kepemimpinan.
Teori kepemimpinan yang pertama adalah teori kepemimpinan sifat yang menjelaskan bahwa pada proses kepemimpinan, efektifitas yang didapatkan bergantung kepada karakter dan watak sang pemimpin dan bagaimana caranya untuk menjalankan kepemimpinannya tersebut. Karakter yang dimiliki seorang pemimpin menurut teori ini adalah keunggulan fisik, keunggulan mental, kematangan pribadi yang tangguh, memiliki kemampuan bersosialisasi yang tinggi, memiliki motivasi untuk menjadi lebih baik dan keinginan untuk maju dan berkembang.
Teori kepemimpinan yang kedua adalah teori kepemimpinan genetik. Dimana menurut teori ini, sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik dipengaruhi oleh keturunan genetik dari keluarganya, terutama orang tua. Sehingga sifat-sifat yang dimilikinya hanya perlu semakin dipupuk dan dikembangkan. Sifat yang diturunkan secara genetik ini mampu berkembang menjadi sifat yang bernilai positif ataupun bernilai negatif.
Teori kepemimpinan yang ketiga adalah teori kepemimpinan perilaku. Menurut teori ini, sifat dan perilaku yang dimiliki seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam proses meningkatkan efektifitas kepemimpinannya.
Jika perilaku yang dimiliki seorang pemimpin adalah perilaku yang baik, proses kepemimpinannya akan menuju kepada hal yang bernilai positif dan mampu memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya.
Teori kepemimpinan selanjutnya adalah teori kepemimpinan situasi, yang menjelaskan bahwa pola kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh situasi manajemen, karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi atau perusahaan yang dipimpin dan situasi para pekerja yang terlibat di dalamnya. Teori kepemimpinan ini dianggap sebagai teori kepemimpinan yang paling sempurna karena mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimiliki teori kepemimpinan yang pernah ada sebelumnya.
Efektifitas seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya juga perlu memperhatikan fungsi dan pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan dan keseluruhan. Seorang pemimpin juga terkadang membutuhkan pendekatan kepada para pekerja yang berada dibawah kepemimpinannya. Dan seorang pemimpin juga harus mampu menyesuaikan cara kepemimpinannya dengan keadaan yang ada dengan dibekali kematangan dan kesiapan mental.
Title : Teori Kepemimpinan Organisasi
Description : Teori Kepemimpinan (28/05). Dalam dunia organisasi, struktur perusahaan ataupun dalam pergaulan, peran kepemimpinan selalu ada karena adal...