Batik Kawung (19/05).
Dalam perkembangannya, banyak sekali bermunculan jenis batik dari berbagai daerah di nusantara. Dimulai dari penggunaan batik yang dulu kala hanya terbatas pada keluarga kerajaan dan bangsawan, hingga saat ini yang dapat digunakan oleh siapa saja dan kapan saja. Dan batik juga memiliki berbagai macam desain dan motif yang memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu desain dan motif batik yang paling banyak digunakan adalah motif batik Kawung.
Batik kawung di duga berasal dari kisah kearifan dan kewibawaan seorang pemuda pada suatu jaman kerajaan Mataram, dimana sang pemuda tersebut menggunakan baju batik buatan tangan ibunya sendiri dengan motif yang dikenal dengan motif kawung pada saat ini. Lalu sang raja memutuskan bahwa batik yang digunakan pemuda tersebut untuk digunakan oleh keluarga raja dan para petinggi kerajaannya saja.
Kerajaan yang pada jaman kejayaannya menggunakan motif batik kawung adalah Kesultanan Surakarta, yaitu para Punokawan dan Abdidalem Priyantaka.
Motif batik kawung biasanya menggunakan bentuk geometris segi empat dengan bentuk pola bulatan yang hampir saling menyatu dan tertata rapi. Pola bulatan ini bentuknya menyerupai buah kolang-kaling yang dihasilkan oleh tanaman aren. Empat bulatan lonjong yang hampir menyatu ini akan menyisakan titk kosong di bagian tengah yang memiliki nilai falsafah dengan berdasarkan kepada empat arah mata angin.

Motif ini menggambarkan sifat manusia yang memiliki harapan untuk selalu mengingat siapa yang menciptakannya dan dari mana asalnya sehingga mampu memetik arti penting dari kehidupan dan bersikap arif, bijaksana dan berwibawa dalam menjalani kehidupan.
Dalam batik kawung, dikenal tiga jenis desain motif batik kawung, yaitu motif batik kawung picis yang memiliki ciri khas bulatan-bulatan kecil sebesar uang receh pecahan sepuluh sen; motif batik kawung bribil dengan motif berbentuk bulatan yang lebih besar sebesar uang receh pecahan dua puluh lima sen; lalu terakhir motif batik kawung sen yang berbentuk bulatan lonjing-lonjong.

Perbedaan yang dimiliki oleh motif batik kawung sen adalah penggunaan kain batiknya yang diperuntukkan untuk upacara kematian. Kain batik kawung sen digunakan untuk menutupi tubuh jenazah hingga menghantarkannya ke pemakaman. Kenapa batik kawung dengan ini digunakan untuk upacara kematian? Karena motif lonjong ini menjelaskan arti kehidupan manusia yang sebenarnya.
Batik kawung juga dikenal dengan nama batik sawung.
Arti kata sawung itu sendiri adalah segala sesuatunya yang hidup di muka bumi ini akan kembali ke alam barzah, atau yang pada jaman dahulu disebut alam sawung. Selain itu, bentuk buah kolang-kaling juga mengisyaratkan agar manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, agar selalu mengingat segala anugerah yang telah diberikan kepadanya sebagai manusia. Batik kawung dapat juga kita lihat pada tokoh-tokoh pewayangan, seperti Gareng, Petruk, Barong dan Semar.
Title : Batik Kawung : Di sertai Gambar
Description : Batik Kawung (19/05). Dalam perkembangannya, banyak sekali bermunculan jenis batik dari berbagai daerah di nusantara. Dimulai dari penggu...