Artikel ini mungkinlah sebuah renungan hati bagi semua anak yang saat ini tengah berada di negeri orang atau perantauan hanya untuk menuntut ilmu, mencari uang dengan bekerja di negeri ornag dengan harapan agar mendapatkan penghidupan yang lebih layak atau bahkan yang saat ini sedang ikut suami bekerja di perantauan. Hidup perantauan itu berarti jauh dari orang tua. Yang juga berarti jauh daru kasih sayang orang tua secara langsung. Bagaimana rasanya??? Tentu jawabnya sulit untuk diungkapkan. Tentunya anda pasti tahu bagaimana rasanya jauh dari orang yang yang paling kita sayangi di dunia ini.

Orang tua memanglah permata bagi seorang anak. Bagaimana tidak? Karena beliaulah kita saat ini ada didunia ini. Mungkin kita tidak tahu perjuangan orang tua kita saat kita masih ada dalam kandungan. Perjuangan mereka agar kita bisa memperihatkan kita pada kebesaran Tuhan lewat dunia ini. Perjuangan mereka untuk melihat kita menangis bahagia menyambut dunia. Mungkin kita tidak dapat melihat perjuangan mereka secara langsung. Namun kita dapat membayangkan perjuangan mereka.
Perjuang Ibu yang rela membawa beban berkilo-kilo di perutnya selama sembilan bulan. Bisa membayangkan kan bagaimana sulitnya Ibu kita dalam berjalan maupun beraktivitas lainnya. Bahkan dalam posisi tidur pun beliau harus tetap menjaga posisinya agar sang calon bayi tersebut tetap aman dalam rahimnya. Perjuangan sang ayah yang banting tulang setiap hari mencari uang demi biaya persalinan kelahiran kita didunia agar kita lahir dengan selamat. Dan juga untuk biaya hidup kita seterusnya sampai kita bisa mencari uang sendiri.
Orang tua kita pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya. Ingin melhat anaknya itu pandai yang nantinya dapat mencapai kesuksesan. Dapat melihat anaknya bahagia dan tidak kesulitan dalam mencari uang seperti yang orang tua mereka rasakan dulu. Mereka bahkan rela untuk jauh dari anaknya yang saat ini tengah menuntut ilmu di luar kota demi kemudahan kesuksesan yang nantinya akan ia dapat. Mereka rela bekerja lebih keras lagi demi menghidupi kita yang tinggal diperantauan ini tidak kekurangan hal apapun dalam penghidupan. Mereka rela melakukan itu semua. Karena mereka tidak mau berlian yang mereka miliki rusak atau cacat karena kelalaian mereka sendiri.
Sejak jauh dari orang tua tak jarang kekhawatiran datang melanda. Baik itu dari sisi sang anak maupun dari sisi orang tua. Sang anak khawatir dengan keadaan bapak ibunya di kampung halaman yang tengah bekerja lebih keras lagi di tengah bertambah tuanya fisik mereka. Beban sang anak untuk menjadi orang sukses pun semakin kuat ketika tahu perjuangan orang tua yang rela banting tulang demi kesuksesan sang anak. Tak lupa mereka setiap hari menanyakan kabar dari kita atau sekedar ber-say hello. Jarak yang memisahkan antara anak dan orang tua saling haus perhatian. Bentuk perhatian itupun bermacam-macam. Bentuk perhatina yang paling sering mereka tunjukkan melalui telepon maupun bentuk SMS. “Sudah makan nduuk?”, “Sekarang lagi apa nduuk?” Atau sekedar pengingat “jangan lupa istirahat, nanti sakit” senantiasa memenuhi kotak masuk di HP. Orang tua itu tak pernah bosan untuk mencurahkan perhatiannya pada sang anak meskipun sang anak jauh.
Perhatian yang orang tua kita berikan itu dapat kita jadikan motivasi untuk dapat meraih kesuksesan kelak. Kita ingin melihat orang tua kita bahagia dengan kesuksesan yang kita peroleh. Kita tidak ingin melihat orang tua kita kecewa karen akita gagal mencapai kesuksesan tersebut yang nantinya juga akan menhanurkan harapan yang sudah jauh-jauh di bentuk ketika kita masih di kandungan. Memang kita tidak mungkin untuk membalas semua budi dan kasih sayang yang orang tua kita berikan. Tapi kita bisa membiarkan seutas senyum yang mengembang dibibir mereka karena kesuksesan yang raih karena pengorbanan yang mereka lakukan. Sehingga orang tua kita tidak sia-sia dalam menaruh harapan yang besar pada kita. Mari buat orang tua kita bangga dengan kesuksesan kita!
Title : Renungan Hati Dibuai Perantauan
Description : Artikel ini mungkinlah sebuah renungan hati bagi semua anak yang saat ini tengah berada di negeri orang atau perantauan hanya untuk menu...