Ragam bahasa bisa diartikan variasi bahasa yang digunakan oleh seseorang dan tergantung pemakaian. Jadi ragam bahasa lebih berhubungan dengan situasi kapan atau dimana bahasa tersebut akan digunakan. Berdasarkan dari beberapa sumber yang saya baca, banyak sekali ragam bahasa yang biasa oleh orang dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari ragam bahasa sastra, ragam bahasa presentasi, ragam bahasa baku, ragam bahasa ilmiah, dan sebagainya. Mari kita bahas satu demi satu ragam bahasa tersebut mulai dari ragam bahasa sastra.

Ragam bahasa sastra ini biasanya dipakai dalam bacaan, buku fiksi, atau karya sastra yang lain. Ragam bahasa ini biasanya menggunakan kaalimat- kalimat yang tidak efektif. Tujuannya sederhana, yaitu ingin membuat pembacanya bisa berpikir bebas. Ragam bahasa ini membuat pembacanya mampu berimajinasi. Banyak sekali kalimat yang bermakna konotasi digunakan supaya makna yang disampaikan tidak langsung menjelaskan maksud penulis. sekali lagi, bahasa ini ditujukan untuk membuat imajinasi pembacanya mampu muncul secara bebas.
Ragam bahasa yang kedua yaitu ragam bahasa presentasi. Sesuai dengan namanya, ragam bahasa ini digunakan pada saat sedang berpresentasi. Ragam bahasa ini bisa bersifat formal maupun tidak formal, tergantung pada situasi. Jika yang dipresentasikan adalah sesuatu yang sifatnya formal seperti presentasi di kantor, presentasi kepada atasan, atau presentasi kepada calon klien perusahaan sebaiknya menggunakan bahasa yang formal. Dengan menggunakan bahasa formal, presentasi yang dilakukan akan memberi kesan menghormati. Bolehlah menggunakan bahasa yang tidak formal, tapi sebaiknya melihat situasi dan kondisi dulu.
Jika memungkinkan, kita bisa sesekali menggunakan bahasa tidak formal sebagai selingan. Presentasi santai yang memungkinkan untuk menggunakan bahasa tidak formal adalah seperti misalnya presentasi dengan junior. Kita bisa “drop formalities” atau menanggalkan formalitas kepada yang lebih muda dengan maksud supaya suasana presentasi tidak terlalu serius dan lebih akrab. Saya kira masing-masing dari kita mampu membedakan kapan seharusnya menggunakan ragam bahasa presentasi yang formal dan kapan menggunakan ragam bahasa presentasi yang tidak formal.
Selanjutnya adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah ini lebih sering digunakan dalam situasi dan kondisi yang berhubungan dengan akademis, misalnya bahasa yang digunakan untuk menulis jurnal akademis atau jurnal ilmiah, menulis buku pengetahuan, saat melakukan sidang tugas akhir, dan sebagainya. Ragam bahasa ini akan lebih banyak memuat kata-kata berat yang memerlukan pemahaman khusus untuk mengerti apa yang dimaksudkan.
Bukannya ingin membuat apa yang kita sampaikan terlihat wah, tetapi memang kata atau kalimat tersebut tidak bisa dihindari pemakaiannya. Jika karya ilmiah tersebut banyak menggunakan referensi dari luar negeri yang menggunakan bahasa asing, karya yang kita buat akan sangat dimungkinkan untuk memunculkan beberapa kata asing maupun kata serapan.