Cerita Pendek ini dikirimkan oleh teman kita "Rizkha vinaeharie". Karena ceritanya cukup panjang jadi kami (Tim Redaksi) membaginya menjadi empat bagian sehingga terbentuklah cerbung (Cerita bersambung).
3 Sekawan Mencari Cinta
Itulah manusia, saling membutuhkan dan saling tolong menolong! Bahkan semua orang nggak bisa hidup tanpa pendamping. Namun bagi dunia remaja, orang yang paling dekat dengan kita adalah sahabat. Paling nggak satu orang sahabat. Dan itu memang idealnya orang yang dapat disebut sahabat.
Etssss!!!! Tapi beda lagi sama kisah tiga anak remaja yang ini. Walaupun mereka bertiga tapi tetap kompak. Suka dibagi, duka apalagi! Mereka ialah Echa, Tasya, dan Winda.
Sejak orok pun mungkin mereka udah janjian dahulu untuk jadi sahabat yang sejati selama-lamanya. Yah mungkin dengan komunikasi gaib. Sejak SD sudah satu sekolah, namun di SMP nya mereka bertiga berpisah, tapi Cuma Echa aja yang nggak satu SMP sama Tasya dan Winda. Walaupun jarak yang membentang jauh itu mereka tetap saja akrab dan masih kayak dulu.
Dan kini mereka beranjak dewasa. Dan seperti rencana Echa kembali satu sekolahan lagi dengan Tasya dan Winda. Yah itulah anugerah yang terindah dari Tuhan. Seperti layaknya gadis remaja, yang selalu galau jika tanpa seorang pasangan. Namun ternyata guys, Echa diam-diam udah punya gebetan. Begitu juga dengan Tasya dan Winda. Namun mereka memang sengaja diam-diam karena takutnya malah jadi bad news nantinya.
☻☺
Di sebuah Café
“halo!!! Ehh loe Lex! Ada apa? Tumben nelfon!” kata Echa yang sejak dari tadi menunggu kedua sobatnya
“nggak kok, Cuma iseng-iseng aja! Gimana kabaranya Raka?” Tanya Alex tiba-tiba
“emmmm Raka? Kok Tanya ke gue sih!” jawab Echa yang perlahan-lahan memerah pipinya
“lohhh bukannya kamu suka ya sama Raka!” kata Alex dengan nada menggoda
“ng…nggak kok! Siapa bilang?” Tanya Echa terbata-bata
“nggak denger ya tadi! Kan gue yang ngomong.” Kata Alex
“ehhehe udahlah nggak usah dibahas. Emmmm udahan ya! Nih ada temen-temen aku! Bye!!!”
“NUT…..NUT…..NUT” sambungan terputus
“kenapa loe Cha?!!!” Tanya Tasya sembari mengambil tempat duduk
“nggak…nggak papa! Ehhh kalian lama banget sih! Udah ngoyot nih badan, gara-gara nunggu kalian!” cerca Echa
“hahhahahah….mana akarnya? Nggak keliatan tuh!” ledek Winda
“akarnya di hati nih! Udah pada mau tumbuh menjadi benih-benih kemarahan!” kata Echa dengan wajah merah membara
“owwww! Kacian amat, ingat pesan mama, nggak boleh marah sayang!!!!” ledek Tasya ikut-ikutan. Dan kemudian meledaklah tawa mereka bertiga.
Karena semakin larut mereka berbincang-bincang, akhirnya Echa dan kawannya memutuskan untuk pulang dan bertemu esok hari.
“ehhh guys……..kalian tadi belum bahas tentang gebetan kalian masing-masing kan?!!” Tanya Echa sinis
“idihhhh…..bukannya loe juga belum!!!” kata Tasya
“yahhh…emang tapi kan kalau tadi kalian yang ngawalin pasti gue juga angkat bicara!” lawan Echa
“udah-udah!!! Kalian nih ya! Mendingan esok kita ke kantin ngobrolin ini! Okay!!! Ayo pulang” lerai Winda
“yaudah boleh juga itu! Kita DAMAI!!!!” kata Echa mengalah. Cz kalau Tasya diladenin terus bisa-bisa perpecahan yang ada.
“bye Cha!!!!” seru Tasya dan Winda bersamaan
“bye!!!!”
☻☺
Malam itu memang malam yang indah bagi mereka bertiga. Namun kira-kira siapa ya gebetan mereka bertiga. Malam yang telah larut dan menjadi pagi. Pagi yang cerah untuk mengawali aktivitas Echa hari itu. Walaupun mentari masih enggan menampakkan cahayanya tapi telah terbaca bahwa hari ini akan secerah kemarin.
Dan akhirnya waktu telah menunjukkan pukul 06.30, waktunya untuk Echa segera berangkat. Maklum Echa masih harus mengerjakan tugas sekolahnya. Itulah kebiasaan buruk Echa. Tak terkecuali kakaknya, Kak Mawar. Dan adiknya Felsa.
“mah!!! Echa berangkat dulu ya?” kata Echa sambil meraih tangan mamanya
“iya hati-hati ya sayang! Jangan lupa terus semangat!” kata mama Echa
“iya mama!”
“mah Mawar juga mau berangkat! Hari ini ada kuliah pagi dan kebetulan aku harus ngerjain tugas setelah kuliah! Jadi agak malam!” kata kak Mawar
“iya, kamu juga harus jaga diri ya! Kamu kan jauh dari mamah sama papah!”
“iya mamah sayang!!! Dahh….”
“ehhh kak! Pulang bawa Martabak ya!” kata Echa
“enak aja! Nggak ada uang nggak bakalan ada barang dong!” seru kak Mawar yang kemudian masuk ke mobil pribadinya
“dasar kakak jahat!!!” gerutu Echa
“ya udah mah, berangkat dulu ya!”
“iya!!”
“ehhhh kakak lupa ya kalau ada Felsa! Hari ini Felsa juga diantar sama Pak Broto! Jadi tungguin Felsa dong!” kata Felsa sembari memakai sepatu
“cepet nggak pakek londot!”
“Echa!!!”
“hehhehe….”
“dahh mama! Felsa berangkat ya!”
“hati-hati ya!”
“iya mah!!!”
Akhirnya mereka harus mencari. Setelah Echa sampai di SMU-nya. Dia nggak sengaja nabrak Raka! Dan alhasil ya liat-liatan.
“ehhh kak! Ingat pesan mamah nggak boleh pacaran!!! :p” ledek Felsa mengingatkan
“dia kamu!!! Emang kamu nggak. Kalau sampek mamah tahu kamu juga udah abis duluan! :p” kata Echa membalas
“udah pak ayo kita berangkat”
“heheh maaf Ka! Gue nggak sengaja. Soalnya udah buru-buru nih!” kata Echa mengalihkan pandangan
“iya nggak papa!”
“ya udah kalau gitu permisi ya! Bye!!!”
“bye….”
Di sisi lain:
“ehh loe liat Echa nggak?” Tanya Alex
“emmm nggak tuh!”
“ohh thank’s ya!”
“hemmm!!”
“BRUKKK…..BRUKK!”
“Ehhh sorry Sya!!! Gue nggak tahu klau ada loe!”
“nggak papa! Oh iya loe liat Echa nggak?”
“nah itu dia, gue juga baru mau cari dia! Soalnya buku gue ada di dia!”
“ohhh ya udah kalau gitu kita cari bareng aja!”
“boleh! Emmm ke depan mungkin!”
“boleh juga!”
Bunga cinta yang kini mulai bermekaran di hati Tasya semakin banyak. Dan akhirnya membentuk sebuah cinta yang mungkin abadi. Dari kejauhan Nampak Echa sedang senyum-senyum nggak jelas gitu. Jadi heran!!!!
“lah itu Echa!!” seru Tasya
“mana?” Tanya Alex mencari-cari
“itu tuh!” kata Tasya sambil menunjuk Echa
“ohhh ternyata baru berangkat!”
“emmmm….!!”
Ketika semakin dekat memang itu Echa!
“etsss…..loe nggak liat apa ada gue sama Tasya hadang loe!” tegur Alex
“hehheheh nggak liat! Soalnya mata gue lagi buta akan cinta!” kata Echa sambil ngelantur sendiri
“”
“huftt…..Echa Echa, bukannya loe mau focus ke pelajaran! Malah jadi ngelantur ke cinta sih!!” kata Alex
“masalah buat loe!”
“udah ahhh! Emmm Cha, nanti jadikan?” tanya Tasya
“ohhh jadi dong!!! Mana mungkin nggak jadi.
“dan mana buku tugas gue???!!” Tanya Alex sedikit jengkel
“ohhh ada di tas! Bentar ya gue ambilin!” jawba Echa
“kalau gitu gue duluan ya Cha, Lex!!! See you!” kata Tasya
“ohh iya Sya, see you there ya!!!!” kata Echa membalas
“nihh! Maaf telat kasihnya!! Bye” kata Echa tanpa Thank’s
“ehhh Thank’s !!!”
“yah sama-sama!”
☻☺J
Waktu yang telah ditunggu-tunggu tiga sekawan itu, belum juga datang. Bahkan mereka harus melewati beberapa mata pelajaran. Tapi akhirnya juga datang, dan itu memang kabar bagus banget buat mereka.
Tanpa kira-kira ketika Bel istirahat berbunyi Echa langsung keluar tanpa membereskan buku pelajarannya. Lari sekencang mungkin dengan harapan penuh asa. Sampai ke tujuan, ternyata Tasya dan Winda udah nangkring duluan di meja kesayangan mereka.
“sorry guys……gue….gue terlambat! Gila! Loe berdua tau kan kalau…..”
“udahhh! Cepet duduk dan kita mulai!” sela Tasya yang cukup penasaran
“iya!!!” dukung Winda
“okay!!! Ini gue udah bawa botol! Nanti kita hompimpa terlebih dahulu. Dan ketika dia yang menang harus memutar botol ini. Dan orang yang ketunjuk botol itu dia harus jawab pertanyaan utama kita!” jelas Echa
“bagus!! Ayo kita mulai!!!”
“HOM PIM PA ALAIUM GAMBRENG!!!!!!” bertiga bersamaaan
“loe Sya!!!”
“kenapa gue sih!!!! Ohh Shittt!!”
“udah ahhh ayo cepetan!”
“okay!” kata Tasya sambil memutar botolnya
“Winda!!!!”
“ayo Win jawab!!!” goda Echa
“okay!!! Gue baru suka sama…..Edo!” kata Winda
“Edo??” seru Echa dan Tasya serempak
“sutttt jangan keras-keras!” kata Winda memperingatkan
“upsss!!! Maaf!” kata mereka berdua
“Edo anak baru dan si kutu buku itu kan?” Tanya Echa yang masih kurang percaya
“he’em!! Tapi ketika kita liat Edo kalian nggak usah ngejek gue ya! Awas loh kalau sampek ngejek, gue balas nantinya!” ancam Winda
“siap dehhh!”
“dan sekarang giliran gue yang muter botolnya! Siap-siap aja kalian berdua!” kata Winda sambil memutar botol tersebut
“loe Cha!!!!” seru Winda dan Tasya serempak
“okay! Langsung aja gue suka sama Raka! Udah kan!” jawab Echa dengan PD nya
“giliran loe Sya!” kata Echa kemudian
“gue suka sama Alex!!!” kata Tasya polos
“ossss!!! Serius loe???” Tanya Echa setengah nggak percaya
“ciyusss…..enelan! supret dehhh!” kata Tasya untuk meyakinkan Echa
“okay lah!!!!” kata Winda
“nah sekarang kita semua udah tahu kan siapa gebetan masing-masing. Kalau gitu nanti malem kita ketemuan di Café lagi Okay!!!” kata Echa bersemangat
“okay!!!!”
☻☺J
Kiriman Cerpen oleh : Rizkha vinaeharie