Pusis pernikahan ini sabagai penguat keinginan 2 insan yang akan menikah, atau untuk penyejuk hati yang sudah menikan. Pernikahan adalah suatu hal yang sacral bukan seperti pacaran, kalau pacaran ada masalah sedikit dengan gampangnya putus, tapi kalau sudah di ikat denga tali pernikahan, masalah itu barokah bagi yang sabar dan dapat melaluinya bersama. Seberapa siapkah anda menikah? Sejauh mana persiapan untuk menuju sunah Rasul ini? hanya diri kita sendiri yang dapat menjawab
Cinta menghantarkan ke pelaminan
Menyusuri setiap sudut kehidupan
Pelaminan sebagai akhir dari lajang
Bukan akhir dari percintaan
Dulu kau sapa aku dengan canda
Kau sambut aku dengan tawa
Kau sentuh aku dengan kasih sayang
Kau rindukan aku tanpa rasa bimbang
Kau hantarkan aku menuju pelaminan
Bukan kata yang kau rajut dangan indah bermakna
Tapi kau rajut cinta untuk sebuah pernikahan
Kau angkat tangan kiriku dengan penuh perlahan
Kau ambil sebuah cincin, dank au lingkarkan ke jariku
Kau labuhkan cintamu padaku untuk selamanya
Abu-abu putih masih menjadi seragam kebanggan
Belajar,bekerja dan meraih prestasi harusnya menjadi tujuan
Cinta kau jadikan alasan, atribut kebangsaan kau buang
Kau masih ingin mengandengan tang sang mama
Kau masih ingin bercanda tawa dengan kawan
Kau hapus hujan dengan harapan
Kau bawa riang menuju suram
Kau bawa rangkai masa depan dengan keraguan
Bukan suatu yang salah kau mengambil keputusan
Pernikahan dini ini akan menjadi bukti
Engkau telah siap menjadi apa yang kau mimpi
Pernikahan dini akan mengahatarkanmu ke cinta yang hakiki
Kadang banyak yang takut dengan pernikahan, padahal pernikahan itu adalah mimpi bagi mereka yang memang sudah dewasa. Pernikahan itu adalah sunah, pembentuk generasi selanjutnya. Tidak harus yang mewah untuk mengadakan pernikaha yang penting syah itu sudah suatu kenikmatan. 2 mempelai yang sudah saling mencintai, adanya saksi dari kedua belah pihak, adanya ijab dan qobul, adanya mahar.
Rintik hujan sebagai penyejuk jalannya pernikahan ini
ku usap peluh yang mengaliri wajah ini
di dalam sebuah masjid bedekorkan ayat islami
berlinang air mata membasahi pipi
serasa ada jeruji menahan hati
namun aku berjalan menurut naluri
ku indahkan salamku ku nyanyikan sebuah lagu
ku sanjung pengantinku dengan kata-kata indahku
merona merah wajah cantiknya
tak terasa sesuatu menjalar dalam dada
namun indah kurasakan menggelora
sang wali menjabat tanganku dan mengatakan ijabnya
ku terima cintanya dengan bismilah dan apa adanya
ku berikan mahar terindah untuknya
sebuah perangkat sholat dan mushaf bermakna
bukan lembaran uang yang ku persembahkan
cinta yang sempurna ku jadikan maharnya
Semoga pernikahan yang di jalani oleh para pembaca dan sahabatku menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah, warrahmah. Aamiinn..