Puisi Islami, puisi yang bertajuk islami ini ditujukan kepada pemuda-pemudi islam, agar kita lebih menguatkan keyakinan kita. menjadi pemuda yang tangguh dan tidak sekedar menjadi pemuda pengisi bumi saja, tapi jadilah pemuda sebagai pengisi surge di kemudian hari. Aamiiinn…
Bahasa paling indah adalah bahasa Al-Qur’an bahasa islam itu sendiri, tanpa di buat puisi agar semakin indah, bahasa itu sudah indah. Tapi bukan ini yang akan kita bahas, melainkan bagaimana kita menyikapi bahasa indah ini, puisi-puisi yang ada di dalamnya dan kita mengerti akan pesan yang ada di dalamnya.
Berawal dari matahari terbit memancarkan sinarnya
Sejak embun-embun itu bertubi-tubi menetes ke atas tanah
Angin masih menyibak dedaunan dengan lembutnya
Langkah kaki yang masih ringan dan snagat bersemangat
Senyum yang masih merekah di depan wajah
Tak kiranya sapaan yang masih sanggup disuarakan
Semakin matahari ini berjalan mengikuti langkah
Semakin pula angin berkurang dalam hembusannya
Terkadang langkah kaki terasa berat
Peluh-peluh di wajah seakan menciutkan senyuman
Kerongkongan yang kering serasa tak kuasa mengeluarkan suara
Namun ufuk barat untuk menutup matahari masihlah menjadi fatamorgana
Menjalani dengan apa yang di dapat hingga menuju senja
Dengan beratnya langkah, derai peluh yang semakin deras, dan kerongkongan tandus yang tertahan
Kini terucap syukur saat masih bisa menatap keindahan senja, dengan segala yang didapat
Hasil yang tak seberapa namun rasa syukur yang luar biasa
Dapat bertahan dengan semua halangan
Masih terhembus nafas penyambung nyawa
Itulah alasan kata syukur terucap tulus dari jiwa, karna Allah ta’ala….
Ku buka gorden yang menutup jendela kamar
Tak terlihat apa-apa, hanya hitam
Berat mata ini terbuka, tapi karna Cinta aku tak mau kalah
Enggan rasanya menyentuh mata air yang telah di beri dengan segala kemudahan
Karna Cinta ku tetap membasuh bagian-bagian yang telah di tentukan
Berdiri sendiri, dengan hangatnya mukena, beralaskan sajadah penuh keikhlasan
Ku lantunkan nama-Mu, Ya Allah disetiap ucap dan kata
Ku bisikkan kata cintaku pada-Mu di setiap rukuku
Kuserukan nama-Mu di setiap Takbiratul Ikhramku
Ku pasrahkan Cintaku di setiap sujudku kepada-Mu
Ku terima takdirmu disetiap salamku
Malam larut, tak ada suara tak ada nyawa berkeliaran
Mereka bersenyawa bersama mimpi-mimpinya
Karna Cinta aku selalu berusaha untuk memenuhi panggilan-Mu di setiap larut malam-Mu
Ya Allah terimalah Sujud Cintaku untuk-Mu….
Pernah kah kita dengan sangat ikhlas mengingat Allah swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu? Ikhlas jika ada yang menyanjung, ikhlas saat kita mengeluh, bagaimana saat kita ingat dengan kekasih kita yang juga ciptaan Allah itu? Seketika, masih kah kita ingat pada Allah? Semoga masih dan semoga snantiasa menjadikan Allah swt dan Nabi Muhammad saw. Sebagai kekasih yang paling utama bagi kita, utama untuk di ingat, utama untuk selalu di sebut, dan utama selalu di agungkan. Semoga bermanfaat.
