Puisi cinta sejati menggugah sensivitas kita nih. Kalau udah denger atau baca cinta di tambah sejati, wuih pasti ada getaran tersendiri di lingkup hati kita. Bener kan? Sudah di lihat dari katanya saja SEJATI yang artinya murni, asli, atau sebenarnya. Berarti kalau Cinta sejati itu, harusnya cinta yang murni, cinta yang sebenarnya. Dan sudahkah sobat sekalian menemukan cinta sejati kalian?
Menurut pandangan pribadi, yang namanya cinta sejati itu tidak ada embel-embel “aku cinta kamu, tapi aku suka sama dia”, nah lo. Tapi definisi itu kembali ke diri kita masing-masing sih. Dari pada mengotak-atik definisi cinta sejati mending kita berpuisi.
Tanpa ada tanda sesuatu menjalar di sekujur tubuh, dimensi hati ku seketika berubah
Terkoyak isi jiwa, panas dingin transparan kurasa mendengar suara yang kudamba
Ku lihat insan yang setia duduk disisiku, ku tatap wajahnya, tapi aku tak menemukan cantik disana
Ku lihat matanya, tak ada mata indah disana, ku lirik tubuhnya, sama sekali aku tak menemukan yang elok berkelok
Ku lontarkan kata indah, ku dapat senyuman, ku berikan kata do’a ia aminkan, ku tanyakan sebuah permintaan ia kabulkan
Seperti itu, seperti, itu, dan selalu seperti itu…
Sungguh bahagia, tapi aku merasa bosan dengan keindahan ini, ku coba membuktikan sejatikah dia akan kasih sayang, bertahankah dia dengan kecintaan
Dengan berat hati, aku berjalan ku alihkan pandanganku, tak ku pandang wajahnya, ia pun diam, aku minta dengan kasar, ia tetap berikan dengan kehalusan
Aku tak penuhi permintaannya, ia tak mengharuskan, aku tak membelainya, ia berikan canda tawa
Aku berkata kasar, ia jawab dengan kelembutan, ku tinggalkan ia tanpa kabar, ternyata ia menunggu dengan sabar…
Oh, Tuhan… inikah yang dinamakan Cinta, inikah yang dinamakan Sejati, dan inikah yang suci
Ku menengadah memandang langit, Kulihat awan disana dan langit tetap menopangnya…
Sejak lahir hingga ajal menjelang langitdan awan itu akan tetap bersama, ku bisikan disempit hatiku
Dialah Cinta sejatimu, dia tidak akan pergi karena ia suci, ia takkan pergi karena dialah yang sejati
Hidup itu memang tidak kekal, tidak abadi, tapi kenap kita tidak mencoba di hidup kita yang tidak abadi ini menjadi yang sejati bagi yang kita cintai, atau yang mencintai kita. Bukan penampilan yang menumbuhkan sejati, bukan kekayaan, atau bahkan pangkat yang diuangkan? Tapi hanya hati yang mampu menciptakan yang sejati, hati yang suci untuk menanti, hati yang suci yang tak pernah berharap dengan pengganti. Sobat semua, kalau memang kalian belum dapat yang sejati, tenang Tuhan tak pernah tidur, ia akan memberimu yang sejati, sejati untuk mu, dan sejati untuknya. Dan yang benar-benar sejati dan suci hanyalah satu cinta pada Tuhan Yang Maha Esa. Semoga bermanfaat.
Puisi hujan | Puisi kematian