Mesin motor biasanya terbagi dalam dua jenis, yaitu mesin dua-tak dan empat-tak. Selain kedua kategori ini, terdapat pula beberapa tipe lain, tapi tidak digunakan secara luas dan tidak umum dalam masyarakat. Mesin motor memiliki bermacam kapasitas yang penggunaannya bergantung dengan pemakainya. Salah satu hal penting yang mendukung kinerja mesin motor adalah sistem pendingin mesinnya. Ada tiga macam sistem pendingin mesin motor yang dikenal di masyarakat pada umumnya.
Motor berpendingin air memiliki radiator (mirip dengan radiator yang ada pada mobil) yang tugas utamanya adalah menyebarkan panas. Pendingin bersirkulasi secara terus menerus di dalam radiator dan silinder saat mesin sedang bekerja. Kebanyakan motor off-road tidak memiliki kipas radiator dan bergantung pada aliran udara pada radiator dari gerakan sepeda motor, sedangkan sepeda motor yang biasa digunakan di jalan raya memiliki kipas kecil yang tersambung pada radiator dan diatur oleh sebuah termostat (alat pengatur panas). Beberapa sepeda motor off-road memiliki pendingin air, dan pelindung kotoran yang tersambung dengan radiator. Di sisi lain, efek pendinginan dari kipas radiator cukup untuk mencegah mesin terlalu panas di segala kondisi, sehingga sepeda motor yang biasa digunakan di jalan raya lebih aman digunakan di kota-kota besar, di mana lalu lintas dan kemacetan bisa menjadi momok berbahaya bagi mesin motor.
Regulasi pembuangan bahan bakar (emisi) dan permintaan pasar yang menginginkan mesin motor dengan kekuatan yang maksimal membuat industri motor menggunakan pendingin air di hampir semua sepeda motor buatannya. Bahkan Harley-Davidson, yang dikenal sebagai pabrikan pendukung pendingin udara, telah mulai membuat mesin berpendingin air sebagai sebuah revolusi.
Kebanyakan sepeda motor berpendingin udara mengambil keuntungan dari aliran udara yang bergerak melalui silinder dan cylinder head saat motor dalam keadaan bergerak untuk menyebarkan panas. Biasanya, saat motor berhenti dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan mesin mengalami kelebihan panas. Beberapa model (kebanyakan skuter) memiliki kipas yang mendorong udara melewati blok silinder, sehingga memberikan solusi untuk pengendaraan dalam kota. Silinder pada sepeda motor dengan sistem pendingin udara dibuat dengan sirip (heat sink) untuk membantu proses ini. Sepeda motor berpendingin udara biasanya lebih murah, sederhana dan ringan daripada sepeda motor dengan sistem pendingin air.
Beberapa pabrikan sepeda motor menggunakan metode pendinginan hibrid dimana oli mesin disirkulasikan di antara kotak mesin dan radiator kecil. Di sini oli bekerja ganda sebagai pendingin cair juga, sehingga dinamakan “oli-pendingin”. Suzuki telah membuat banyak sepeda motor dengan “oli-pendingin”. Sepeda motor BMW Seri R, contohnya R1150GS, menggunakan pendingin udara dan oli. Sepeda motor Victory buatan Polaris menggunakan pendingin oli/udara secara eksklusif.
Para pengguna sepeda motor dapat memilih di antara ketiga sistem pendingin mesin motor ini dalam menentukan sepeda motor pilihannya. Ketiga sistem pendingin ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga faktor utama yang harus diperhatikan saat memilih tipe yang tepat adalah fungsi dan lingkungan penggunaan sepeda motor tersebut. Tentu saja Anda tidak mau motor Anda mengalami panas berlebih terus menerus bukan? Kelebihan panas di sepeda motor dapat merusak mesin motor dan lebih penting lagi, dapat membahayakan keselamatan penggunanya.
Title : Mesin Motor dan Tipe Sistem Pendinginnya
Description : Mesin motor biasanya terbagi dalam dua jenis, yaitu mesin dua-tak dan empat-tak. Selain kedua kategori ini, terdapat pula beberapa tipe la...