Jangan kaget. Jika kamu menemukan bahwa laptop Axioo Pico terlihat sangat mirip dengan MSI Wind, itu karena keduanya memiliki desain, fitur, dan hardware utama yang sama. Yang membedakan keduanya adalah harga. MSI Wind berkisar di harga S$859 dengan dua baterai, sedangkan Axioo Pico hanya membutuhkan sekitar S$699 dengan konfigurasi yang nyaris sama hanya dengan satu sumber energi. Jadi kecuali kamu adalah fans setia MSI dan sangat bangga dengan logo MSI di netbookmu serta membutuhkan baterai yang lebih banyak, Pico menyediakan pengalaman komputer yang sama dengan harga yang lebih murah.
Sama dengan netbook lainnya, Pico dibuat dari plastik tebal yang menghemat biaya, tapi tidak terlalu mengagumkan dari sisi estetika. Unitnya cukup kuat tanpa ada gelombang atau permukaan yang tidak rata. Tidak seperti MSI Wind, tidak ada bermacam pilihan warna yang bisa dipilih.
Dengan berat 1 kg dan baterai tiga-sel standar, netbook ini sedikit lebih besar dibanding dengan netbook 8.9 inci lainnya. Namun, ukuran tambahan tersebut cocok dengan tampilan layar 10-incinya. Hal positif lainnya adalah Pico memiliki keyboard yang lebih besar. Tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan HP Compaq 2133 Mini-Note dan HP Mini 1000, tapi biasanya keyboard kecil di hampir semua netbook membuat jari-jari harus bekerja ekstra keras saat mengetik data-data di komputer. Namun tidak begitu dengan Pico yang bisa digunakan untuk mengetik dalam jangka waktu lama tanpa harus menyiksa jemari. Ukuran touchpadnya terlalu kecil, tapi memang akan lebih baik jika kita menggunakan mouse eksternal saja.
Meskipun lebih besar dari netbook 8.9 inci lainnya, tampilan layar 10-incinyalah bagian paling serius dari Pico, terlebih lagi saat kamu sedang mengerjakan spreadsheet. Resolusi 1.024 x 600 pixelnya tidak terlalu mengundang decak kagum, dan prosessor grafis terintegrasinya adalah Intel Graphics Media Accelerator 950 yang tidak bisa diandalkan untuk tingkat bermain game. Namun, kombinasi ini lebih dari cukup untuk membuka halaman web dan video dengan kualitas standar. Dengan satu set stereo di bagian bawah unit, kualitas audionya cukup baik untuk kelas netbook, meskipun harus diimbangi dengan peletakan unit yang tepat agar suara dari speakernya tidak tertutup.
Cukup bisa diandalkan dalam hal konektivitas, hanya saja tidak ditemukan Bluetooh dan radio HSDPA, yang tidak tersedia sebagai pilihan pada Pico. Untungnya, port Ethernet 10/100 dan wireless 802/11b/g telah melengkapi netbook ini sebagai jembatan koneksi internet. Tiga port USB 2.0 untuk menyambungkannya dengan device eksternal, sementara output VGAnya dapat disambungkan dengan tampilan yang lebih besar. Webcam 1.3 megapixel diletakkan di tampilan atas sebagai sarana konferensi video atau pengambilan gambar, meskipun kualitas gambar yang dihasilkan tidak bisa terlalu diandalkan. Sebagai rangkumannya, 3-in-1 memory card reader dapat membaca format SD/MMC, SDHC dan Memory Stick.
Title : Laptop Axioo Pico
Description : Jangan kaget. Jika kamu menemukan bahwa laptop Axioo Pico terlihat sangat mirip dengan MSI Wind, itu karena keduanya memiliki desain, fit...