Kuda nil yang memiliki nama latin Hippopotamus amphibious adalah hewan mamalia yang memiliki tubuh berukuran besar dan berat, kulit berwarna kelabu/gelap dan seekor omnivora. Kuda nil memiliki mulut dan gigi yang besar, serta gading/taring yang besar dan kuat yang digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan predator dan kaki yang pendek. Kuda nil dewasa memiliki berat 1,5 – 3 ton dengan panjang tumbuh bisa mencapai 4 meter dengan tinggi badan 1 – 1,5 meter. Akan tetapi dengan berat tubuh sebesar itu mereka tetap dapat berlari cepat dengan kecepatan 30 km/jam dan memiliki watak yang agresif. Kehidupan kuda nil dapat ditemukan di daerah perairan air tawar Afrika, di sungai ataupun di danau.
Kuda nil di alam hidup secara berkelompok dengan jumlah 10 – 15 ekor yang dipimpin oleh 1 ekor pejantan dominan dan menguasai suatu wilayah. Pada siang hari mereka memilih berendam di dalam air atau lumpur untuk menjaga tubuhnya tetap dingin. Selain kebiasaan berendam di dalam air, kuda nil juga melakukan proses reproduksi dan melahirkan di dalam air. Kuda nil keluar mencari makan pada sore hingga menjelang malam hari secara individual, tidak jauh dari perairan yang mereka kuasai. Kuda nil menandai wilayah kekuasaannya dengan cara menyebarkan kotorannya. Apabila diserang atau sedang berusaha kawin, kuda nil akan mengeluarkan suara seperti dengusan yang keras.
Untuk reproduksi, kuda nil betina mengalami masa kehamilan selama 8 bulan. Dan ketika melahirkan, mereka akan memilih berada di dalam air, sehingga proses melahirkan pun akan berlangsung di dalam air. Ketika akan menyusui, terkadang kuda nil betina memilih melakukannya di daratan atau di dalam air yang tingginya hanya selutut kuda nil dewasa. Dan kuda nil betina akan sangat agresif ketika memasuki masa mengasuh bayinya, sehingga jangan coba-coba untuk mendekati kuda nil yang sedang menyusui.
Banyak ahli saat ini mulai mengembangkan penelitian untuk menggunakan lendir keringat yang dihasilkan kuda nil sebagai pengganti sunblock. Hal ini berdasarkan pengamatan terhadap perubahan mencolok pada kulit kuda nil ketika mereka naik ke daratan. Ketika naik dan berada di daratan, kelenjar-kelenjar yang terdapat di bawah kulit mengeluarkan semacam cairan encer yang berwarna coklat kemerahan dengan kadar garam tinggi. Lendir ini melindungi kulitnya dari panas matahari dan melindungi dari kandungan kimia di dalam air.
Hal lain yang banyak ditakuti orang dari kuda nil selain sifat agresifnya adalah mulut dan taring yang dimilikinya. Kuda nil mampu membuka rahangnya hingga 150 derajat. Tindakan membuka mulut dan mengeluarkan suara ini digunakan untuk mempertahankan wilayah, mengajak kawin, hingga sekedar menunjukkan agresifitasnya. Panjang gigi taring yang dimiliki kuda nil bisa mencapai 30 cm. Kuda nil tidak akan segan-segan menyerang manusia yang memasuki daerah kekuasaannya, terutama ketika mereka sedang terluka dan berada dalam musim kawin.
Keberadaan kuda nil di alam bebas kini mulai terancam sebagai akibat dari perburuan liar manusia secara besar-besaran serta menghilangnya daerah tempat mereka hidup dan mencari makan.
Fakta Dunia | Kejadian Alam
Title : Kehidupan Kuda Nil
Description : Kuda nil yang memiliki nama latin Hippopotamus amphibious adalah hewan mamalia yang memiliki tubuh berukuran besar dan berat, kulit be...