Pemeriksaan Kanker Usus Besar Dengan Kolonoskopi (28/03). Kanker usus besar atau yang disebut juga kanker kolorektal adalah pertumbuhan sel kanker pada usus besar dan usus buntu. Kanker usus besar berawal dari pertumbuhan polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang lama (sembelit), yang kemudian berkembang menjadi kanker. Untuk itulah sangat penting untuk bisa mengetahui lebih dini kanker usus besar, apakah kita menderita penyakit ini atau tidak.
Meningkatnya resiko terkena kanker usus besar berawal dari pola makan modern yang tidak sehat serta pertambahan usia. Kanker usus besar rata-rata menyerang manusia umur 40 tahun keatas. Di dalam dunia kedokteran, telah ditemukan teknologi yang mampu mendeteksi kanker usus besar lebih dini, yaitu melalui tindakan Kolonoskopi.
Kolonoskopi adalah berupa tindakan pemeriksaan kondisi usus besar dengan menggunakan peralatan berupa lensa serat optik (kolonoscope) yang sangat lentur. Alat ini dimasukkan melalui anus hingga mencapai usus besar. Alat ini berfungsi untuk memeriksa keadaan dinding usus besar apakah terdapat pertumbuhan polip atau kelainan-kelainan pada dinding usus tersebut.
Sebelum dilakukan pemeriksaan dengan kolonoskopi, usus besar haruslah terlebih dahulu dibersihkan dari sisa makanan, dengan anjuran berpuasa atau membatasi jenis makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi. Beberapa dokter juga memberikan cairan pencuci perut beberapa jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
Untuk melakukan pemeriksaan dengan teknologi ini, pasien akan diminta berbaring terlentang/menyamping, lalu alat kolonoscope dimasukkan melalui anus hingga mencapai usus besar secara perlahan-lahan. Gambar yang ditangkap oleh alat ini akan ditampilkan pada layar monitor untuk selanjutnya dilakukan proses analisa oleh dokter ahli. Jika dari gambar hasil pemeriksaan ditemukan adanya pertumbuhan polip, maka sampel jaringan tersebut akan diambil dengan menggunakan alat tadi, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan di laboratorium sehingga dapat diketahui apakah polip ini akan berkembang menjadi sel-sel kanker yang ganas atau tidak.
Saat dilakukan pemeriksaan, pasien akan diberikan suntikan obat penenang untuk mengurangi rasa sakit selama proses pemeriksaan. Dan ketika telah selesai pemeriksaan, pasien akan disarankan untuk beristirahat beberapa jam hingga kondisi tubuhnya sudah sadar sepenuhnya dan kembali normal.
Polip yang tumbuh pada dinding usus besar adalah pertumbuhan abnormal dari dinding usus besar. Jika polip ini dibiarkan begitu saja terutama dalam jangka waktu yang lama, polip akan tumbuh menjadi sel-sel kanker dan mengakibatkan kematian bagi penderitanya. Sehingga memeriksakan lebih dini polip yang ada hingga pelaksanaan pengangkatan melalui operasi mampu mencegah sel kanker usus besar tumbuh sejak dini.
Mungkin ada beberapa pasien yang merasa takut untuk menjalani pemeriksaan dengan teknologi ini. Namun apabila prosedur dilakukan secara aman dan oleh dokter ahli, kemungkinan munculnya komplikasi sangat kecil, seperti pendarahan. Pendarahan ini akan berhenti setelah beberapa saat, karena ini hanyalah efek samping yang kecil dari proses pemeriksaan.
Di negara-negara maju, pemeriksaan dengan kolonoskopi sangat dianjurkan saat melakukan check-up rutin, terutama untuk pasien dengan umur diatas 40 tahun, yang dilakukan 3-5 tahun sekali. Karena seperti kita ketahui, seseorang akan merasakan ada yang tidak normal pada tubuhnya dan mengeluh rasa sakit ketika kanker sudah berada pada fase lanjut dan kemungkinan untuk sembuh sangatlah kecil.
Jika sudah terlambat melakukan pemeriksaan dini terhadap kondisi usus besar dan sudah timbul kanker, pengobatan masih bisa tetap dilakukan melalu jalan operasi/pembedahan dengan membuang bagian usus besar yang telah terinfeksi dan mati, dengan terapi penyinaran dan kemoterapi.
Fungsi Hati | Gejala Kanker Otak