Hewan adalah komponen penting dalam penyusun ekosistem, karena hewan adalah salah satu unsur penting dalam rantai makanan. Selain itu, hewan juga adalah sumber protein hewani bagi kebutuhan manusia. Dalam perkembangannya, fungsi hewan sudah merambah ke aspek lain, seperti untuk tujuan kesehatan, kosmetik, hingga terapi pengobatan. Kita bisa mengenal dengan mudah ciri-ciri umum yang dimiliki hewan, seperti :
- Hewan tergolong organisme eukariota, multiseluler dan heterotrofik yang mencerna makanan dengan cara memakan organisme lain.
- Sel penyusun tubuh tidak memiliki dinding sel dan terdiri atas protein struktural kolagen.
- Memiliki 2 jaringan yaitu jaringan saraf dan jaringan otot yang berfungsi untuk bergerak.
- Bereproduksi secara se-ksual dengan tahapan diploid.
Dalam dunia hewan, penggolongan hewan diistilahkan dengan Filum, dan terbagi ke beberapa jenis berdasarkan bentuk tubuh dan sistem penyusun tubuhnya.
Filum Porifera/Spons. Hewan yang tergolong kedalam filum ini memiliki ukuran tubuh 1-2 cm dan berbentuk seperti kantung yang memiliki pori. Hewan Porifera tidak memiliki sistem saraf, tapi setiap sel penyusun tubuhnya mampu bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Hewan jenis ini mencerna makanannya dengan menggunakan Koanosit yang dibantu dengan gerakan flagel untuk mengalirkan makanan ke koanosit dengan bantuan aliran air.
Filum Cnidaria disebut juga Coelenterata dengan sistem tubuh yang sederhana dan tidak memiliki mesoderm dan memiliki rongga gastrovaskuler untuk mencerna makanan. Pada tubuhnya terdapat mulut dan anus yang menjadi satu dengan sistem saraf yang sederhana. Hewan yang tergolong kedalam filum ini adalah hidra, ubur-ubur, anemon laut dan karang.
Filum Platyhelminthes juga disebut filum cacing pipih karena memiliki tubuh bilateral simetris, pipih dorsoventral dan triploblastik. Dibandingkan dua filum sebelumnya, hewan pada filum ini memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks, dengan otot tubuh yang sudah berkembang dan system saraf yang terdiri atas ganglion anterior dan sudah memiliki alat ekskresi berupa sel api.
Filum Nematoda atau dikenal dengan nama lain cacing gilig. Memiliki panjang tubuh 1 mm – 1 m dengan bentuk tubuh silindrisa tak bersegmen dan bagian ujung tubuhnya meruncing membentuk ujung buntu pada bagian kepala. Dengan sistem pencernaan tanpa sistem sirkulasi, nutrisi dialirkan kebagian-bagian tubuh menggunakan pseudoselom. Hewan yang tergolong ke dalam filum ini bereproduksi secara se-ksual dengan fertilisasi internal.
Filum Annelida. Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-cincin kecil, sehingga Annelida dikenal juga dengan nama cacing gelang. Hewan yang tergolong kedalam filum ini adalah cacing tanah. Sistem pencernaan yang dimiliki terdiri dari faring, esofagus, tembolok, empedu dan usus halus. Organ pernafasannya adalah pembuluh darah yang terdapat pada permukaan tubuh. Sistem sarafnya disusun oleh ganglion saraf yang dihubungkan oleh sepasang tali saraf.
Filum Mollusca adalah hewan yang bertubuh lunak yang dilindungi oleh lapisan berupa cangkang keras yang disusun oleh senyawa kalsium karbonat. Tubuh Mollusca terdiri dari kaki berotot untuk bergerak, massa visceral dan mantel yang berfungsi untuk melindung massa visceral dan alat sekresi.
Filum Arthropoda memiliki tubuh bersegmen dengan eksoskeleton yang keras yang tersusun atas senyawa protein dan citin serta tubuhnya dilapisi oleh kutikula. Sistem sirkulasi terbuka memungkinkan cairan hemofilia didorong oleh jantung menuju ke ruang sinus yang mengelilingi jaringan dan organ. Keistimewaan yang dimiliki hewan pada filum ini adalah adanya organ khusus yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Filum Echinodermata merupakan hewan yang memiliki simetri tubuh radial. Keistimewaan pada filum adalah adanya struktur pembuluh air (water vascular system) berupa jaringan hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran berupa kaki tabung yang berfungsi untuk bergerak, makan dan pertukaran gas.
Filum Chordata memiliki ciri-ciri anatomi yang khas yaitu Notokord berupa batang fleksibel dan longitudinal yang menyokong kerangka disepanjang tubuh; Tali saraf dorsal yang berkembang dari jaringan yang berkembang menjadi system saraf pusat (otak dan sumsum tulang; Celah faring yang menjadi jalur masuk air tanpa harus terus mengalir ke seluruh bagian saluran pencernaan; dan Ekor pasca amis yang berotot yang disusun atas otot berangka yang berfungsi sebagai alat gerak.
Dunia Pendidikan | Pendidikan Lingkungan Hidup