Kelinci, siapa yang tidak mengenal hewan berbulu yang memiliki ciri khas sepasang telinga yang panjang. Kelinci adalah salah satu jenis hewan mamalia dari family Leporidae. Kelinci pada awalnya adalah hewan liar yang hanya hidup di Benua Afrika dan Eropa. Hewan kelinci diperkirakan masuk ke Indonesia ketika jaman penjajah Belanda dan mengalami perkembangan sebagai hewan peliharaan pada tahun 1912. Saat ini, kelinci selain dibudidayakan untuk dikonsumsi juga dibudidayakan sebagai hewan peliharaan. Memelihara kelinci sebagai hewan peliharaan tidaklah sulit, asalkan kita mengetahui cara merawat kelinci dan melaksanakannya selama proses pemeliharaan kelinci.
Kelinci pada dasarnya adalah hewan yang mudah beradaptasi. Dalam memelihara kelinci dan merawatnya, ada 3 hal dasar yang perlu diperhatikan yaitu Kandang, Makanan dan Kesehatan kelinci.
Kandang
Kandang yang akan digunakan untuk kelinci hendaklah memiliki ukuran yang sesuai dengan jumlah kelinci yang akan dipelihara, karena semakin luas kandang kelinci akan meminimalisir stres akibat kandang yang terlalu penuh dan sesak. Serta memiliki alas datar dan tidak menimbulkan rasa sakit pada kaki kelinci ketika mereka berpijak. Kandang kelinci sebaiknya diletakkan di area yang bisa terkena sinar matahari (tapi tidak terlalu panas) dan tidak terkena hujan, sehingga kandang tidak lembab dan tidak ditumbuhi jamur.
Kandang haruslah rutin dibersihkan, minimal 1 kali sehari. Hal ini untuk mencegah berkembangnya bibit penyakit dari kotoran kelinci yang menumpuk. Lantai kandang kelinci sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak mudah lapuk, berjamur, dan memiliki jarak antara satu sama lain sehingga kotorannya dapat mudah jatuh ketanah. Dan sebaiknya kandang dipisahkan antara tempat tidur, area makan dan toilet. Dan siapkan tempat bersembunyi untuk memberikan rasa aman pada kelinci.
Makanan
Makanan yang wajib diberikan kepada kelinci adalah pelet, hay/rumput kering dan sayuran. Pelet yang diberikan kepada kelinci haruslah pelet yang memang dikhususkan untuk kelinci. Saat ini sudah banyak sekali merk pelet kelinci yang beredar dipasaran, mulai dari produk lokal hingga produk impor.
Hay/rumput kering yang dapat diberikan kepada kelinci bisa dari jenis tanaman timothy, orchard, dan beberapa jenis rumput liar lainnya yang tidak berduri dan tidak bergetah. Hay/rumput kering adalah makanan terpenting bagi kelinci, karena sebagai sumber serat yang membantu proses pencernaan dan sebagai media untuk mengasah gigi molarnya agar tetap tumbuh normal. Selain itu, pemberian hay pada kelinci yang sedang menderita diare dapat membantu mengurangi intensitas diare yang diderita kelinci. Hay/rumput kering yang diberikan haruslah bebas dari paparan pestisida dan zat kimia lainnya.
Untuk pemberian sayuran, sebaiknya diberikan sayuran yang sudah dilayukan untuk mencegah diare. Selain itu sayur yang telah dilayukan memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dari sayuran segar. Pemberian sayur yang baru keluar dari kulkas juga sebaiknya menunggu hingga sayur kembali pada suhu normal, agar kelinci tidak kembung ketika mengkonsumsinya.
Sayuran yang boleh diberikan kepada kelinci seperti wortel, timun, tomat, bayam, kangkung, daun ubi jalar dan untuk pemberian buah seperti papaya, semangka maksimal 1 kali seminggu, dan sebelum diberikan kepada kelinci cucilah hingga bersih dan bebas dari pestisida. Saat memberikan pelet dan sayuran gunakan wadah yang berat sehingga tidak mudah dibalik oleh kelinci.
Kesehatan
Ketika telah memutuskan memelihara hewan seperti kelinci, sebaiknya kita sebagai pemilik mulai memilih dokter hewan, sehingga ketika kelinci sakit mendadak bisa segera dibawa ke dokter hewan dan mendapatkan pertolongan lebih awal. Periksakanlah kelinci anda secara rutin ke dokter hewan untuk mengetahui seandainya ada infeksi awal yang diderita.
Dikarenakan kelinci adalah hewan sosial, ketika memelihara sebaiknya peliharalah kelinci lebih dari satu, agar kelinci tidak kesepian, dan sesekali lepaskanlah kelinci dihalaman agar mereka bisa berlarian bebas dan melepaskan lelah.
Perawatan lainnya seperti perawatan pada bulu dan kuku juga perlu diperhatikan. Untuk kelinci berbulu panjang/kelinci hias yang memiliki bulu panjang, pemilik harus rutin menyisirnya untuk mengurangi gumpalan-gumpalan yang timbul. Begitu juga untuk kuku, ketika kuku kelinci sudah panjang sebaiknya segera dipotong agar kuku tidak tumbuh melengkung dan melukai bantalan kakinya. Kelinci juga hewan yang butuh mandi, tapi mandikanlah kelinci ketika badannya sudah benar-benar kotor dan segera keringkan bulu kelinci setelah mandi agar mereka tidak kedinginan dan sakit.