Keluarga merupakan sebuah komunitas terkecil dari sebuah negara. Komunitas terkecil ini justru merupakan kunci dari semua pembangunan yang melibatkan masyarakat pada umumnya, di segala bidang. Pengertian keluarga itu sendiri adalah sebuah lingkungan yang terbatas dalam lingkup satu tempat tertentu yang masing-masing anggota di dalamnya masih memiliki hubungan darah.
Secara umum, keluarga terbentuk dari sebuah ikatan pernikahan. Sebuah pernikahan menghasilkan sebuah keluarga baru yang awalnya terdiri dari suami dan istri. Seiring waktu, keluarga tersebut akan terus berkembang dengan lahirnya anak. Di masa sekarang ini, di mana pernikahan muda sering terjadi, demikian pula dengan pernikahan yang terjadi karena beberapa alasan tertentu, membuat banyak keluarga baru belum memiliki rencana matang mengenai jumlah anggota keluarga yang ingin mereka bangun. Padahal hal ini sangat penting baik dalam rencana jangka panjang maupun pendek, untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.
Salah satu konsekuensi yang harus dijalani keluarga baru yang tidak memiliki rencana matang mengenai jumlah anak yang diinginkan yang paling umum adalah kendala keuangan. Tanpa perencanaan matang, keluarga baru ini tidak bisa membuat perencanaan keuangan yang matang baik untuk biaya persalinan, maupun biaya tumbuh kembang anak tersebut terlebih lagi biaya pendidikan mereka. Seperti yang diketahui, di masa saat ini, biaya pendidikan semakin tinggi sehingga banyak anak-anak yang terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolahnya meskipun mereka memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi.
Di beberapa belahan dunia lain, pemerintah telah menentukan jumlah anak yang ideal dalam sebuah keluarga, yaitu 2 orang. Namun di belahan dunia lain, pemahaman bahwa semakin banyak jumlah anak yang dimiliki akan semakin membawa keberuntungan, juga masih kuat dipercaya. Kedua hal ini bukan merupakan hal buruk selama perencanaan yang dibuat bisa memastikan bahwa anak-anak yang dimilikinya akan mendapat gizi, kesempatan belajar dan pendidikan moral yang cukup selama masa tumbuh kembangnya.
Kegagalan orang tua untuk menyediakan hal-hal dasar tersebut akan berakibat pada karakter yang ada pada anak tersebut. Semakin sedikit perhatian yang diberikan oleh orang tuanya (biasanya karena jumlah saudaranya yang terlalu banyak) akan membuat anak-anak sedikit mempelajari hal-hal dari orang tuanya. Lingkungan sekitar yang tidak kondusif maupun aman bagi anak-anakpun bisa menjadi sumber pembentukan karakter yang salah.
Oleh karena itu, para orang tua maupun calon orang tua disarankan untuk memiliki rencana setidaknya dalam jangka menengah mengenai jumlah anak yang diinginkan. Dengan adanya rencana jumlah anak, para orang tua juga dapat mengatur perkiraan biaya untuk anak-anak mereka sehingga baik orang tua maupun anak-anaknya tidak mengalami tekanan berat dan dapat menikmati kehidupan sebagai keluarga kecil yang bahagia untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik sehingga dapat tumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan dapat diandalkan oleh keluarga, kerabat, negara maupun agamanya.
Title : Pengertian Keluarga dan Jumlah Anggota di Dalamnya
Description : Keluarga merupakan sebuah komunitas terkecil dari sebuah negara. Komunitas terkecil ini justru merupakan kunci dari semua pembangunan yang...