Mangga dalam bahasa latin disebut juga ‘Mangifera Indica’. Mangga termasuk dalam kategori buah-buahan tropis. Buah yang satu ini banyak kita jumpai di sekitar kita apalagi di Indonesia. Namun sayangnya bila sedang tidak musim susah sekali, ya, mencarinya. Jadi membayangkan kalo ada ibu hamil lagi ngidam tapi pas buah mangga lagi nggak musim. Pasti kasihan banget, ya, karena ngidamnya nggak bakal keturutan.
Mangga terdiri dari banyak jenis. Ada Mangga Arumanis, Mangga Manalagi, Mangga Apel, Mangga Gedong Gincu, dan masih banyak yang lainnya. Namun, yang paling digemari masyarakat adalah Mangga Arumanis. Selain manis, Mangga Arumanis juga terkenal dengan keharumannya. Teksturnya pas, dengan serat yang tidak terlalu banyak. Maka dari itu, mangga jenis ini menjadi favorit di kalangan masyarakat. Selain dimakan begitu saja, Mangga juga sering diolah menjadi berbagai malam penganan olahan, seperti dodol dan salad buah.
Memang tidak ada yang meragukan kepopuleran buah Mangga. Selain merakyat, harganya juga cukup terjangkau oleh masyarakat kalangan ekonomi ke bawah. Bahkan rujak juga harus ada mangganya. Kita tahu sendiri kalau Indonesia ini nggak jauh-jauh dari yang namanya rujak. Makanya kadang terasa ganjil kalau beli rujak, tapi tanpa Mangga. Tapi mau gimana lagi, itu kan buah musiman. Kita juga nggak bisa protes, karena itu sudah kodratnya. Namun, sebagai manusia yang diciptakan mempunyai akal, seharusnya kita lebih kreatif dalam mencari solusi. Bagaimana supaya Buah kesukaan kita itu selalu ada di setiap musim?
Sebenarnya, ada cara khusus supaya mangga berbuah sepanjang musim. Seperti dengan ‘sistem tanam acak’. Tidak perlu menunggu bertahun-tahun agar bijinya tumbuh menjadi pohon dan berbuah. Kita bisa menggunakan sistem cangkok. Setelah dicangkok, akar cangkokan ditanam dengan selisih waktu yang berbeda-beda. Misalnya antara mangga yang satu dengan yang lainnya ditanam dengan jarak waktu satu bulan, dua bulan, dan seterusnya. Maka, Mangga nantinya akan berbuah secara tidak menentu dan tidak bersamaan.
Tentunya ini sangat menyenangkan bagi kita, pecinta buah Mangga. Cara kedua adalah menggunakan teknologi. Sebuah teknologi yang merangsang pertumbuhan buah diluar musimnya. Namun, menurut beberapa sumber, mangga yang berbuah diluar musim panas ukurannya akan menjadi lebih kecil. Sayangnya, kebanyakan orang di Indonesia malas untuk mengadopsi system baru. Mereka tidak mau untuk membudidayakan dan memulai dari awal. Sehingga yang mereka tahu hanyalah mengikuti alur yang ada, dengan hanya merawat dan memanen. Well, bersiaplah kita untuk merogoh kocek lebih dalam untuk membeli mangga import, yang selalu ada di mall pada musim apapun.
Lha wong Negara tandus semacam Pakistan saja bisa menghasilkan mangga jenis unggul. Tidak hanya manis dari segi rasa, namun tekstur serat dan warnanya juganya menarik. Masak iya, Indonesia yang bertanah subur kalah dengan Pakistan. Lucu ya, kedengarannya? Tetapi bagaimanapun juga, meskipun harus menunggu berbulan-bulan lamanya, menurut Rumputliar, mangga Indonesia tetap lebih enak dari mangga hasil panen negara lain. Iya nggak?