Perdagangan manusia merupakan bentuk dari perbudakan modern di mana seseorang mendapatkan keuntungan dari menguasai dan mengeksploitasi orang lain. Korban dari perdagangan manusia termasuk anak-anak yang terlibat dalam perdagangan se-ks, orang dewasa berusia di atas 18 tahun yang dipaksa atau ditipu untuk melakukan perbuatan se-ks komersial, dan siapapun yang dipaksa dalam berbagai macam “pekerjaan atau pelayanan,” seperti pembantu rumah tangga yang disekap di dalam rumah, atau petani yang dipaksa bekerja di luar kemauannya.
Faktor terbesar penyebab situasi seperti ini adalah adanya elemen pemaksaan atau penipuan yang digunakan untuk menguasai seseorang. Lalu, penguasaan itu menyebabkan seseorang dipaksa melakukan perbuatan se-ks komersial, atau pekerjaan maupun layanan lainnya. Sejumlah orang yang terlibat di dalam bidang ini merangkum konsep dari perdagangan manusia sebagai “layanan paksaan.” Setiap tahun, pedagang manusia menghasilkan jutaan dolar keuntungan dari jutaan korbannya di seluruh dunia. Perdagangan manusia dianggap sebagai salah satu industri kriminal dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Perdagangan manusia untuk dijadikan pekerja terjadi dalam konteks yang luas yang mencakup semua jenis pekerjaan dan layanan. Di Amerika Serikat, para korban perdagangan manusia tersebut biasa bekerja sebagai pembantu rumah tangga, hingga di skala besar seperti pekerja pertanian dan pabrik. Perantara pekerja yang menyediakan pekerja untuk perusahaan multinasional diidentifikasi sebagai model terbaru pedagang manusia.
Perdagangan se-ks termasuk eksploitasi anak dalam se-ks komersial, serta orang dewasa yang melakukannya karena paksaan atau tipuan. Perdagangan se-ks terjadi di berbagai tempat dalam industri se-ks, biasanya ditemukan di dalam prostitusi jalanan, layanan wanita penghibur secara online, rumah bordil, dan rumah bordil yang berkedok sebagai bisnis pijat. Di bawah undang-undang internasional, anak-anak yang dieksploitasi secara se-ksual yang ditemukan dalam perdagangan se-ks dianggap sebagai korban perdagangan manusia, meskipun tidak ditemukan paksaan.
Korban dari perdagangan manusia termasuk penduduk lokal maupun asing, orang dewasa maupun anak-anak, baik pria maupun wanita.
Karena perdagangan manusia dianggap sebagai salah satu industri kriminal dengan pertumbuhan paling cepat, perkiraan terbaru dari jumlah orang yang menjadi korban perdagangan manusia per tahunnya sedang dihitung secara konkrit. Sebagai contoh, 100.000 anak diperkirakan menjadi korban perdagangan se-ks di Amerika Serikat setiap tahunnya, sehingga jelas bahwa jumlah korban perdagangan manusia di Amerika Serikat mencapai ratusan ribu orang termasuk orang dewasa dan anak-anak baik yang bekerja dalam perdagangan se-ks atau perdagangan pekerja.
Seperti halnya perdagangan obat-obatan terlarang dan senjata, perdagangan manusia merupakan industri kriminal yang terbentuk karena permintaan pasar berdasarkan prinsip penawaran dan permintaan. Banyak faktor yang membuat anak-anak serta orang dewasa rawan menjadi korban perdagangan manusia. Namun, perdagangan manusia tidak semata-mata terjadi karena banyak orang yang rawan dieksploitasi. Bahkan, perdagangan manusia didorong oleh permintaan atas tenaga kerja atau layanan murah, atau permintaan se-ks komersial.
Pedagang manusia adalah orang yang menggunakan korbannya untuk mendapatkan keuntungan dari permintaan tersebut. Untuk benar-benar menyelesaikan masalah perdagangan manusia, penting untuk menyoroti faktor permintaan-penawaran ini, serta mengubah sistem keuntungan tinggi dengan resiko rendah yang saat ini dieksplotasi oleh para pedagang manusia.
