Makanan Sehat : Sayuran Buncis
Sayuran buncis (21/04). Siapa yang tidak pernah mengenal sayuran ini. Sayuran yang memiliki nama latin Phaseolus vulgaris ini berasal dari negara Peru. Dari negara asalnya inilah kemudian buncis tersebar keseluruh penjuru dunia. Negara penghasil buncis yang terkenal saat ini adalah Argentina, Cina, Mesir, Perancis, Indonesia, India, Irak, Italia, Perancis, Meksiko, Belanda, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Sayuran buncis termasuk jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan gizi yang banyak dan menyehatkan.

Buncis mengandung vitamin C, Vitamin K, vitamin A, vitamin B1, B2, B3, B6 dan B11, serat dan sejumlah mineral seperti mangan, molibdenum, magnesium, potasium, zat besi, fosfor, kalsium dan tembaga. Buncis yang memiliki kandungan fitonutrien yang termasuk karotenoid dan flavonoid memiliki manfaat sebagai antioksidan kuat. Selain fitonutrien, buncis juga mengandung lutein, beta-karoten, violaxanthin, dan neoxanthint. Zat flavonoid yang terkandung di dalam buncis terdiri dari quercetin, kaemferol, catechin, procyanidin dan epicatechin.
Zat fitonutrien pada buncis lebih besar dibandingkan jenis sayuran lain dalam golongan kacang-kacangan seperti kacang polong atau kacang panjang.
Besarnya zat antioksidan yang dimiliki buncis ini mampu memberikan manfaat langsung pada perbaikan sistem kardiovaskuler. Selain itu, kandungan zat dalam buncis dapat menurunkan kadar lemak dalam darah dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Penelitian terbaru menemukan sebuah fakta bahwa pada buncis terkandung sejumlah asam lemak omega-3 dan asam lemak alfa-linolenat omega-3 yang memiliki kontribusi dan manfaat pada sistem kardiovaskuler.
Antioksidan yang dimiliki buncis juga memiliki peranan penting dalam menyembuhkan peradangan kronis pada sistem pencernaan. Mengkonsumsi buncis secara teratur oleh penderita penyakit diabetes juga memberi manfaat pada penurunan gula darah. Kandungan serat yang tinggi mampu membuat pelepasan glukosa dari makanan menuju darah dilakukan secara bertahap.
Selain itu, serat juga membantu meningkatkan proses penyerapan nutrisi dari makanan, melancarkan pencernaan dan mencegah berbagai macam penyakit.
Tetapi untuk penderita penyakit batu ginjal atau kandung empedu, sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi sayuran ini. Karena tingginya kandungan asam oksalat yang terkandung pada buncis dapat menyebabkan penumpukan dan pengkristalan cairan yang akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Jika ingin membeli buncis, pilihlah buncis yang masih segar, berwarna hijau cerah, memiliki tekstur yang halus dan bebas dari bercak berwarna coklat, lalu simpan di dalam kulkas.
Jika selama masa penyimpanan ada buncis yang membusuk pisahkan segera dari bunci-buncis lain yang masih segar.
Sayuran ini bisa dioleh dengan cara ditumis atau direbus. Sebelum diolah, cuci bersihlah sayuran buncis dengan air yang mengalir beberapa kali, lalu potong kedua ujungnya dan buang serat yang ada pada sayuran ini. Ketika mengolah dan memasak buncis, sebaiknya proses memasak tidak dilakukan lebih dari 5 menit. Hal ini bertujuan agar rasa dan kelembapan tidak hilang, serta untuk mempertahankan kandungan zat fitonutrien, vitamin dan mineralnya.