Setiap orang memiliki deskripsi tersendiri mengenai sebuah buku. Buku merupakan gudang ilmu, buku adalah guru yang baik karena senantiasa memberikan ilmunya tanpa pernah merasa lelah. Tentu saja, bagaimanapun juga itu adalah sebuah buku. Banyak kompetisi maupun kuis yang biasanya memberikan hadiah sebuah buku gratis kepada pemenangnya. Buku yang dijadikan hadiah biasanya adalah buku-buku best-seller yang sudah ditunggu-tunggu calon pembacanya ketika akan diterbitkan. Setiap orang memiliki genre buku tersendiri. Ada yang menyukai buku-buku filsafat, non-fiksi, kesenian, kesehatan, dan sebagainya.

Saya sendiri lebih menyukai buku tentang cerita fiksi seperti chicklit, teenlit, novel, dan komedi. Bagi saya buku adalah tempat dimana saya berimajinasi. Walaupun saya menyukai cerita-cerita fiksi, bukan berarti saya tidak pernah membaca buku-buku non fiksi yang bisa menambah banyak pengetahuan seperti buku tentang pemrograman (karena kebetulan saya adalah mahasiswa fakultas teknologi informasi), tentang desain digital, dan juga kategori buku berat seperti yang dikarang oleh Rhenald Kasali.
Saya mendapat buku gratis karangan Rhenald Kasali yang berjudul Cracking Values tersebut saat saya mengikuti acara kampus untuk berkunjung ke Pertamina Jakarta beberapa hari yang lalu. Saat itu ada sesi kuis dimana yang bisa menjawab pertanyaan akan mendapat beberapa hadiah dari Pertamina termasuk buku tersebut. Saya senang sekali membaca buku tersebut karena apa yang dibahas pada buku Cracking Values sangat menarik.
Buku ini membahas tentang perusahaan yang mampu bertahan selama bertahun karena seluruh elemen perusahaan termasuk pimpinan dan karyawan mampu menjaga nilai-nilai yang ada dalam perusahaan. Bagi yang mempunyai budget terbatas untuk membeli buku, mungkin perlu memilah-milah anggaran dulu sebelum bisa membeli buku yang diinginkan. Sebenarnya banyak kuis-kuis atau kompetisi yang tersebar di internet menggunakan buku sebagai hadiahnya. Saya pernah beberapa kali mendapati ada semacam kuis bagi-bagi buku gratis yang akan diundi hanya dengan mengikuti permainan kecil.
Malah seringkali pengarang suatu buku itu sendiri yang mengadakan kuis bagi buku gratis melalui akun Twitter-nya kepada para followernya. Sebut saja Arief Muhammad. Pengarang buku Poconggg juga Pocong ini pernah membagikan buku karangannya secara gratis kepada pembaca hanya dengan mengirimkan foto diri dengan berdandan ala pocong dan dikirim melalui Twitpic dan mention ke akun @poconggg. Foto yang heboh akan dipilih untuk mendapatkan buku plus tanda tangan si @poconggg.
Pengarang lain yang juga pernah melakukan hal serupa adalah Raditya Dhika dan Zarry Hendrik. Dengan membagikan buku gratis kepada pembacanya, pengarang akan bisa lebih dekat dengan pembacanya. Jadi seperti ada interaksi atau timbal balik antara pengarang dengan pembacanya. Jika kamu juga ingin buku gratis, rajin-rajinlah mengupdate twit pengarang buku yang kamu suka. Siapa tahu mereka sedang mengadakan kuis bagi buku gratis untuk pembacanya.
Title : Cara mendapatkan buku gratis
Description : Setiap orang memiliki deskripsi tersendiri mengenai sebuah buku. Buku merupakan gudang ilmu, buku adalah guru yang baik karena senantiasa...