Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki dan meluruskan iman seluruh umat dan menyembah kepada yang satu yakni Allah SWT. Dalam perintah Allah SWT, seluruh umat harus menunaikan ibadah shalat wajib lima waktu. Ibadah ini wajib dilakukan oleh umat islam setiap hari sebab shalat merupakan tiang agama. Dalam sehari umat islam diwajibkan shalat 5 waktu. Dalam prakteknya shalat bukan ibadah yang bisa dilakukan menghadap pada arah dimana saja, namun Allah SWT pun telah mengatur kemana arah seluruh umat islam beribadah shalat 5 waktu yakni ke arah kiblat.
Arah kiblat umat islam yakni Ka’bah yang berada di kota Mekkah di dalam Masjidil Haram. Ka’bah juga dikenal dengan sebutan Baitul Atiq atau rumah tua atau Baitallah. Selain dijadikan patokan arah untuk shalat lima waktu, ka’bah merupakan bangunan yang paling sering dikunjungi oleh umat islam untuk menunaikan ibadah haji. Bangunan ka’bah sendiri menyerupai bentuk bangunan kubus dengan ukuran 12 x 10 x 15 meter. Sebelum Nabi Ibrahim memasuki kota Ka’bah bangunan ini telah ada terlebih dahulu. Di zaman nabi Muhammad SAW, ka’bah pernah porak poranda yang mengharuskan ka’bah untuk direnovasi kembali.
Kejadian ini deisebabkan karena banjir besar yang melanda kota Mekkah. Namun saat Ka’bah harus direnovasi, sempat akan terjadi perselisihan antar kepala suku saat peletakan Hajar Aswad, ini terjadi di saat Nabi Muhammad belum diangkat menjadi Rasul, namun berkat solusi yang diberikan Nabi SAW, perselisihan berhasil dicegah dan tak ada pertumpahan darah antar kepala suku dan tidak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan.
Dan pada masa setelah itu di zaman jahiliyah Ka’bah dipenuhi dan dikelilingi oleh berbagai macam patung yang menjadi sembahan bangsa Arab. Patung-patung tersebut dijadikan Tuhan, hingga pada hari setelah kota Mekkah dibebaskan maka Ka’bah mulai dibersihkan dari patung-patung tersebut. Setelah Ka’bah direnovasi oleh Nabi Muhammad SAW akibat banjir yang melanda kota Mekkah, bangunan Ka’bah tidak sama lagi dengan Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim sebab dimasa itu Nabi Muhammad kekurangan banyak biaya sehingga hanya dibangun satu pintu dan ada bagian dari Ka’bah yang tidak dimasukkan kembali yaitu Hijir Ismail.
Setelah sepeninggalnya Rasulullah, Ka’bah kembali di renovasi sesuai dengan Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim, namun karena terjadi perang, Ka’bah mengalami kerusakan sehingga harus direnovasi kembali. Namun renovasi yang dilakukan tidak dibuat seperti Ka’bah yang sesuai dengan bangunan yang dibuat oleh Nabi Ibrahim tapi tetap pada bangunan yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah itu Ka’bah direncanakan akan direnovasi kembali namun karena berbagai macam pertimbangan yang cukup matang serta dikhawatirkan akan sering terjadi pembongkaran Ka’bah di masa mendatang maka hal tersebut kembali dibatalkan. Hingga saat ini Ka’bah tetap dalam pondasi yang sesuai dengan renovasi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Title : Sejarah Arah Kiblat Umat Islam
Description : Allah SWT telah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki dan meluruskan iman seluruh umat dan menyembah kepada yang satu yakni Allah S...
