Puisi Pendek ini akan memaparkan beberapa puisi yang berbait pendek atau bahkan mengenai sesuatu yang pendek. Jika kita lihat di sekeliling kita, pendek itu relative. Tergantung orang yang menilainya. Karena penilaian setiap orang itu berbeda-beda. Untuk puisi berbait pendek sendiri pun yang terpenting adalah maknanya, karena puisi itu tidak harus panjang. Pendek tapi bermakna bobotnya lebih berat di banding dengan yang panjang tapi maknanya ngelantur ke mana-mana hingga tak bisa di ambil kesimpulan.
Puisi pendek lainnya bisa kita gunakan sebagai motivasi kita, bahwa pendek itu tidak selalu tidak bagus bahkan terkadang pendek itu lebih bagus dari yang tidak pendek, tergantung obyeknya juga.
Mengisi di dua sudut ruangan
Kau dan aku di sudut berbeda dengan kata yang berbeda
Pandangan tajam penuh makna tapi tetap tak bersuara
Tergoyah hatiku untuk melontarkan amarah
Di sela yang berbeda kau berkata
Sepatah kata yang akhirnya membuatku terpana
Pendek kata kau ucap dengan lemah seperti tanpa daya
Kau tahu kau yang bersalah, namun aku tak juga merasa benar
Perlahan tapi ku bisa mendengar
Hanya kata namun membuatku menjadi berharga
Duniaku kini menjadi indah kembali hanya dengan satu kata
Menyesal tertimbun dalam sudut hatiku
Menatap bilik-bilik kamar yang terbuat dari kayu
Menghitung waktu yang telah berlalu
Berapa dosa yang ke kerjakan di masa lalu
Berapa kebaikan yang ku lewatkan di masa lalu
Kini telah bertambah umurku
Dan aku belum juga memperbaiki diriku
Aku terlena dengan keindahan dunia yang penuh tipu
Aku berfikir sampai kapan aku hidup di dunia seperti benalu
Ku hitung lagi umurku, dan ternyata ku tak tau
Panjang atau pendek kah waktuku untuk mengubur masa lalu
Dan menggali manfaat baru
Bukan umurku yang pendek, bukan…
Melainkan waktu yang akan berputar dan tak tentu untuk menghentikan dirinya untuk berlalu
Terjal dan sempit, menghimpit langkah yang berat ini
Jurang mendampingi seperti siap memakan
Jalan yang bercabang membuat mata hati ini bimbang
Dengan dua macam jalan yang berbeda tapi dengan muara yang sama
Jalan yang panjang atau jalan yang pendek adalah pilihan
Dengan rasa berat ku tapaki jalan yang panjang, berliku, dan lebih terjal
Belum setengah ku melangkah, melihat naik turun jalan itu membuat putu asa
Dengan rasa penuh sesal ku berbalik dan memilih menapaki jalan pendek yang ku rasa lebih nyaman
Ku temukan jalan mulus, dengan liku yang menggoda, tanpa terjal bahkan aral
Dengan pemandangan yang dapat ku sentuh dengan mudahnya
Tak sependek yang ku kira, jalan yang benar-benar pendek hingga ku temukan muaranya
Muara yang kelabu, tanpa suara, tanpa dendang, tanpa warna
Dengan dinding pemisah yang transparan namun ku bisa memandang
Ku lihat lahan taman, penuh dengan bunga, cahaya yang terang
Namun dengan pintu yang using dan jalanan yang panjang yang pernah ku rasa
Itu jalan panjang yang ku tapaki sebelumnya
Ingin ku masuk ke lahan namun tak bisa
Ingin ku kembali ke jalan panjang namun pintu jalan pendekku telah tertutup rapat
Jalan pendek yang memberikan muara kelam adalah keputusan dari pilihan yang salah
Jadi kawan tak selamanya pendek itu indah tapi bukan berarti pendek itu salah. Tetap teliti dan jangan salah pilih ya. Tetap semangat kawan.