Puisi Maaf sebagai penyalur maaf kepada sahabat, sudara, keluarga, atau bahkan pacar dan yang paling utama adalah Tuhan kita. pastilah setiap manusia mempunyai kesalahan dan tak mungkin juga kita tak mau berdamai. Dunia adalah tempat kita mengukir kesalahan sedangkan mereka adalah obyek kita melakukan kesalahan. Tak ada manusia sempurna salah dan khilaf selalu menyertai keberadaan, pintar-pintarnya kita meminta, mengucap dan member maaf kepada mereka.
Bulan sabit sendiri tanpa ada yang menemani
Hanya sekerlip bintang yang bersinar di sampingnya
Langit terlihat gelap tanpa awan
Aku sendiri melihat angkasa yang luas
Berbaring di atas rumput hijau berembun
Mengkhayal dan mengingat apa yang telah kulakukan
Begitu banyak kesalahan yang telah aku perbuat
Sungguh hina dan berdosakah aku ini, Ya Tuhan
Aku merasa kecil diantara semua di mala mini
Melihat langit yang luas, bumi yang luas
Pepohonan yang menjulang tinggi sedangkan aku berbaring rendah hingga setara dengan tanah
Kesalahan kesalahan itu satu persatu berangsur melewati otak kanan dan otak kiriku
Kebohongang, kemunafikan, dan kesombongan yang tak mampu ku hindari
Ya Tuhan, sebesar itukah salahku kepada mereka dan kepada-Mu
Sefatal itukah kesalahan yang ku ciptakan untuk metakinkan mereka
Ya Tuhan, aku kecil aku hina aku tak berarti
Roda waktu selalu berputar dan tak kan berhenti sebelum Kau menghentikan
Maafkan segala yang telah ku lakukan hingga menyimpang
Aku berharap tak akan mengulang di masa depan
Ya Tuhan, maafkan aku, maafkan…
Termangu aku duduk ditangga lantai empat
Menunggunya hanya untuk melihat senyum di wajahnya
Orang-orang berlalu lalang tanpa halang
Dan aku belum juga beranjak dari tempatku semula
Karena tempat itu terlalu nyaman untuk melihat ia dari kejauhan
Entah angin apa yang tiba-tiba mendorongnya berada di depanku
Dengan helaan nafas yang tak teratur aku berhadapan dengannya
Detat jantungku semakin cepat dan cepat
Mungkin ini saatnya mengeluarkan rasa yang terlalu dalam terpendam di hati
Rasa yang muncul saat dia remang di mataku
Namun entah pisau apa yang telah dia bawa untuk menusuk hati yang tengah berbunga ini
Aku adalah penguntit rahasia tanpa suara yang ta punya kata
Aku adalah penguntai tak berarti selalu memandangnya seperti ia mempunyai janji
Dia tak mengenalku tapi aku tahu siapa dia
Dia tak mau aku memandangnya tanpa ia undang
Aku adalah pengganggu gagu yang terbelenggu
Ia berpaling dan tak menengokku sama sekali
Aku menangis mencair melelh Kristal air mataku
Aku hanya ingin melihatmu
Aku hanya ingin didekatmu
Maafkan aku mencitaimu tanpa kau tau
Maaf kata perdamain yang paling sopan. Jangan lupa selalu katakan itu sebagai sopan santun kalian setelah melakukan sedikit kesalahan, sekalipun karena kau lupa. Semoga bermanfaat.