• About
  • Sitemap
  • Kontak Saya
  • Margahayuland
Kata Mutiara Bijak | Puisi Cinta | Foto Lucu | Rumput Liar

Kumpulan Kata Mutiara Bijak | Puisi Cinta | Gambar dan Video Lucu | Foto Unik | Cerpen Cerita Remaja Romantis | Game online | Serta Info Terbaru dan Teraktual Lainnya

Diberdayakan oleh Blogger.
  • Home
  • Permainan dan Game
  • Kumpulan video
  • Kumpulan Gambar
  • Kalam Mutiara Cinta
  • Paling Lucu
Home » Kumpulan Puisi » Puisi Kematian : Angin riuh gemuruh

Puisi Kematian : Angin riuh gemuruh


Puisi kematian mengingatkan kita akan ajal. Setelah hidup pasti akan mati, lalu kemana setelah mati? Itu akan dijawab sesuai keyakinan kita masing-masing. Seiring terkikisnya gizi, rapuhnya tulang, dan menuanya usia kematian itu akan selalu mengintai kita. Tapi siapa sangka, kematian itu adalah misterius. Kematian tidak melihat tanda-tanda di atas, kematian bisa terjadi karena kecelakaan, karena penyakit yang mematikan, bunuh diri,  dan pastinya karena Takdir Tuhan.

Jika kita seorang yang religius, sering sekali di dalam forum agama disindir tentang hal kematian, itu dimaksud untuk selalu melakukan kebaikan sebagai bekal apabila kematian sudah datang kepada kita. Sebagian besar manusia terkadang pasrah akan kematian itu, dan sulit melakukan perubahan yang lebih baik agar menemui ajal yang terbaik pula. Bahkan oleh beberapa orang kematian dijadikan penyelesaian masalah hidup. Kita harus bersyukur sampai saat ini masih ada nafas yang berhembus lewat hidung kita, paru-paru kita masih mengontrol baik alur nafas kita, sehingga kita masih bisa menikmati keindahan dunia yang terkadang menjadi pahit saat masalsh datang.

Saat ajal itu datang dan kematian menimpa seseorang ia akan meninggalkan dunia beserta isinya. Tidak heran jika duka menyelimuti kita saat orang yang kita kenal meninggalkan kita untuk selamanya. Jika kita mendengar diseberang ada yang meninggal, walaupun kita tidak kenal orang tersebut pasti kita turut berduka. Dan bayangkan apabila kematian itu menimpa seseorang yang kita cintai atau bahkan diri kita sendiri, apakah kita masih akan tertawa terbahak-bahak, apakah kita masih  bisa mlakukan kejahatan lagi? Berbuat baik semasa hidup akan menjadikan kita selalu di kenang walau raga kita telah berbaur dengan tanah.
Kabut Kematian

Seketika angin berubah menjadi kelam
Angin saling menyambar riuh gemuruh
Burung-burung bingung berterbangan
Isak tangis yang menyesakakan

                      Sebuah pertanyaan melanda jiwa
                      Ada apa dengan alam, secepat kilat berubah
                      Ketenangan, kecerahan yang tadi tercipta kini tak ada

Pangeran berjubah membawa takdir tak tersirat
Membisikan kata yang menggugurkan  daun telinga
Perlahan roh dalam tubuh terseret keluar dari raga tak berdaya
Jeritan itu tak terdengar oleh siapa pun kecuali diri sendiri dan Tuhan

                      Tuhan, derita apa yang Engkau berikan
                      Sesakit inikah kematian?
                      Dimana akan terbuang raga yang nantinya tinggal tulang belulang
                      Siapa yang akan memandang wajah yang berbalut kafan

Tak tega mendengar tangisan
Tak kuasa melihat lara
Tak kuat menahan duka
Ratapan mereka yang ditinggalkan

                      Hingar bingar dunia berganti dengan sepi
                      Gemerlap lampu dunia berganti dengan gelap
                      Alas rumah berganti dengan tanah
                      Keramaian dan kehangatan keluarga berganti dengan kesendirian tak berteman

Tak pernah menyangka apa yang akan datang
Tak pernah percaya apa yang menimpa
Kini dunia tak ada ditangan, langit tak bisa di pandang
Hanya tanah yang bisa dirasa, hanya tanah yang bisa di pandang

Kematian tidak bisa dihindari apabila Tuhan benar-benar telah merestui. Tidakkah manusia selalu merasa sedih mendengar keadaan setelah mati. Jika puisi diatas sudah kita renungkan bukan bagaimana kita menghindari mati, tapi bagaimana berusaha untuk bahagia setelah mati. Bahagia dunia tak pernah menjamin membawa bahagia pada kematian, tapi bahagia kematian menjamin kita pada kebahgiaan yang abadi, kekal di alam sana.

Puisi kehidupan | Puisi untuk ibu
Posted by Mawar Senja on Sabtu, 02 Maret 2013 - Rating: 4.5
Title : Puisi Kematian : Angin riuh gemuruh
Description : Puisi kematian mengingatkan kita akan ajal. Setelah hidup pasti akan mati, lalu kemana setelah mati? Itu akan dijawab sesuai keyakinan k...
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
  • Tweet
  • Pin It!


Kategori

  • All About Islam (37)
  • Aneka Flora Dan Buah (16)
  • Bisnis Anda (25)
  • Cerita cinta (14)
  • Cerita cinta dan motivasi (18)
  • Edukasi dan Akademis (185)
  • Hardware (27)
  • Kesehatan Anda (86)
  • Kumpulan Puisi (88)
  • Kumpulan gambar (63)
  • Pernik dan Unik (103)
  • Teknovarian (79)

Baru Melintas

Sering Dibaca

  • Kata Kata Mutiara Penyejuk Hati
    Kata-kata mutiara   nan bijak dalam balutan warna indah dan bunga bahasa yang elok tentulah akan sangat mudah membuat hati menjadi cer...
  • Gambar Kata Kata Indah Mutiara Bijak
    Gambar kata kata merupakan sebuah gambar yang berisi dengan kata kata tertentu. Kata kata yang ada bisa berupa saran, kritikan, kata kata ...
  • Game Online : Permainan Terbaru Paling Seru
    Game online paling lengkap, terbaru, lebih variatif dengan beragam pilihan permainan online yang pastinya lebih menarik. Temukan lebih b...
  • Kata Mutiara Cinta : Sejatinya Sebuah Ketulusan
    Lantunan  kata kata mutiara  cinta memang teramat sering menghipnotis kita. Alunan nada yang begitu memikat, disertai indahnya bait-bai...
Copyright © 2013 Kata Mutiara Bijak | Puisi Cinta | Foto Lucu | Rumput Liar - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger