Freestyle Motor adalah melakukan atraksi dengan gaya bebas dengan menggunakan kendaraan berupa motor. Freestyle di Indonesia kini sudah banyak ada di berbagai daerah, mulai yang bersifat perorangan atau kelompok. Sejak tahun 1980-an sudah banyak dilakukan atraksi dengan menggunakan motor. Atraksi yang mereka lakukan dengan menggunakan satu motor yang dinaiki oleh beberapa orang untuk melakukan atraksi dengan formasi tertentu.
Masuknya ilmu freestyle motor diperkirakan pada awal tahun 2000. Tapi anggapan masyarakat saat itu, pelaku freestyle kerap dicap sebagai pengendara yang ugal-ugalan dijalanan dan meresahkan masyarakat. Dan penilaian ini terus berkembang karena tidak adanya dukungan dari pihak-pihak tertentu untuk mengembangkan bakan dari freestyler ini.
Pada tahun 2001, X-treme Sport Bike Association (XSBA) dari AS, pertama dalam kurun waktunya mengadakan Freestyle Sport Bike Competitions. Kompetisi yang diikuti sekitar 20 freestyle top Amerika saat itu memperebutkan piala “King of Pocono”. Berbagai macam gerak dan gaya freestyle ditunjukkan dalam kompetisi tersebut, yang mampu memukau para juri dan penonton. Diperkirakan sejak saat itulah freestyle berkembang pesat di Indonesia.
Dalam dunia freestyle ada 3 gerakan dasar, yaitu : Stopie (menaikkan ban belakang ketika berhenti mendadak dengan menekan rem depan, lalu menjaga keseimbangan selama beberapa detik), Wheelie (menaikkan roda depan sambil melajukan motor dengan kecepatan tertentu), dan Burnout (posisi memutar roda belakang untuk membentuk sebuah lingkaran & menghasilkan asap sebagai akibat gesekan roda dan aspal). Aksi ini tak hanya membutuhkan ketepatan dan kecermatan, tetapi juga skill yang cukup dan dibangun tidak dalam jangka waktu yang singkat.
Dunia freestyle motor yang didominasi kaum lelaki, juga tak menutup kemungkinan bagi beberapa wanita yang memiliki hobi berbeda dari kaum wanita pada umumnya. Banyak lady biker yang juga menggeluti dunia freestyle ini, diantaranya : Jessica Maine, Brandy Valdez, Dena Sodano dan masih banyak nama-nama lainnya. Tentu saja aksi yang mereka lakukan tidak perlu diragukan lagi.
Freestyle motor bukan hanya membutuhkan skill dan pengalaman yang tinggi dari sang pelaku. Tapi dibutuhkan juga stamina yang prima dan kekuatan tubuh sebagai penopang/tumpuan saat melakukan aksinya.
Ketika tren motor skuter matik mulai berkembang dipasaran, para pelaku freestyle motor mulai melirik untuk menggunakan skuter matik ini dalam aksinya. Jika pada awal perkembangannya, freestyle dilakukan dengan menggunakan motor sport atau motor bebek, kini freestyle juga menggunakan motor skuter matik yang telah mengalami beberapa modifikasi, agar performanya mampu mendukung aksi freestyle tersebut.
Perkembangan freestyle motor ini tentu saja membawa efek positif dan negatif. Nilai positif yang didapatkan adalah sebagai media penyaluran bakat dan hobi freestyle, tentu saja dengan didukung oleh berbagai pihak. Ada efek positif tentu saja ada efek negatif. Para pengendara yang memiliki keinginan kuat untuk melakukan freestyle tapi tidak menemukan wadah untuk mereka mencurahkan bakat yang dimiliki, bisa saja melampiaskan keinginannya tersebut dengan ajang balapan liar dan melakukan aksi ugal-ugalan dijalanan, yang tentu saja membahayakan banyak pihak. Jadi, jika ingin aksi freestyle motor ini tetap membawa dampak positif dan berkembang baik, haruslah ada wadah yang bisa menaungi semua itu.
Jenis Jenis motor klasik | Motor Tua
Title : Perkembangan Dunia Freestyle Motor
Description : Freestyle Motor adalah melakukan atraksi dengan gaya bebas dengan menggunakan kendaraan berupa motor. Freestyle di Indonesia kini sudah ba...