Kita semua telah mendengar dan membaca tentang dinosaurus. Kita semua tahu tentang teori kepunahan mereka, dan mungkin kita punya teori kita masing-masing mengenai kepunahan mereka. Namun, ada ribuan makhluk hidup lain yang hidup bersama dinosaurus dan belum kalian ketahui. Beberapa di antara mereka mirip dengan keturunannya yang hidup di masa kini, yang bisa kita jumpai di kebun binatang atau akuarium, sementara beberapa lainnya benar-benar merupakan makhluk yang luar biasa aneh dan sangat mengerikan. Binatang-binatang purba ini berusia lebih dari jutaan tahun dan, untunglah, telah punah.
Di bawah ini adalah daftar tiga binatang purba teraneh: beberapa di antaranya tidak seterkenal dinosaurus, ada juga yang ukurannya kecil, dan ada juga yang ukurannya lebih besar daripada manusia. Berkat kemampuan dan pengetahuan para arkeologis, semakin banyak binatang purba yang ditemukan setiap tahunnya.
DIMORPHODON
Dimorphodon adalah pteosaurus dengan ukuran sedang yang hidup di awal Periode Jurassic. Fosilnya ditemukan di Lyme Regis, Dorset, Inggris di tahun 1828. Nama pterosaurus ini diambil dari bahasa Yunani yang berarti “gigi dua-bentuk”. Richard Owen memberi nama tersebut, dengan berfokus pada kepunahan langkanya dibanding keluarga reptil lainnya. Makhluk ini memiliki dua tipe gigi yang berbeda pada rahangnya, yang jarang ditemukan pada reptil lainnya. Dimorphodon berukuran 3.3 kaki, dengan leher yang kecil tapi berkepala besar, dan memiliki sayap selebar 4.6 kaki. Ekornya terdiri dari 33 tulang belakang yang mungkin saja digunakan untuk mekanisme keseimbangannya saat berjalan dan terbang. Ilmuwan masih memperdebatkan pertanyaan apakah makhluk ini berjalan dengan empat atau dua kaki.
Keturunannya:
Di masa ini, tidak ada keturunan langsung yang benar-benar menyerupai Dimorphodon. Dapat dikatakan bahwa makhluk ini memiliki hubungan dengan semua jenis burung karena memiliki sayap.
JAEKELOPTERUS
Ditemukan pertama kali di Klerf Formation Lagerstatte of Willwerath dekat Prum, Jerman, Jaekelopterus adalah salah satu antropoda terbesar yang pernah ditemukan. Makhluk ini memiliki ukuran 8.2 kaki dan hidup di danau air tawar dan sungai. Meskipun ukurannya belum pasti, peneliti telah mengukur chelicera, capit di depan kepala yang digunakan untuk mencengkeram makanan; dan dari sana mereka memperkirakan seluruh ukuran makhluk ini. Cheliceranya sendiri berukuran 18 inci.
Keturunannya:
Disebutkan bahwa keturunan terdekatnya adalah kepiting tapal kuda, arakhnida, dan kalajengking serta masuk ke dalam jenis Merostomata. Bentuk dan ukuran Jaekelopterus mungkin mirip dengan makhluk-makhluk masa kini di atas. Tapi, tingkat kemiripan tertinggi dimiliki oleh kalajengking, sehingga Jaekelopterus kadang disebut sebagai kalajengking laut.
HALLUCIGENIA
Fosil Hallucigenia pertama kali ditemukan di British Columbia, Kanada; dan terakhir kali ditemukan di China. Nama Hallucigenia diberikan oleh Simon Conway Morris, yang pertama kali meneliti kembali spesimen ini setelah ditemukan oleh Charles Walcott. Nama ini diambil dari ide bahwa makhluk ini benar-benar naeh dan memiliki kualitas yang luar biasa, hampir mirip seperti halusinasi. Makhluk ini berukuran 0.5 – 3 cm dan mirip seperti cacing dengan kepala yang tidak akan ditemukan di makhluk masa kini. Bukannya terdiri dari mata dan hidung, Hallucigenia memiliki tujuh tentakel penjepit di setiap sisi tubuhnya, dan tiga pasang lagi di belakangnya. Beberapa tentakel tersebut berpasangan dengan duri dan disebut memiliki fungsi sebagai alat makan makhluk ini. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa baik spesies jantan memiliki kepala dan leher yang lebih bulat sementara spesies betina sebaliknya.
Keturunannya:
Hallucigenia disebut sebagai nenek moyang dari arthropoda. Meskipun banyak yang percaya bahwa makhluk ini tidak memiliki keturunan langsung yang masih hidup di masa sekarang, tapi mereka disebut memiliki hubungan dengan arthropoda dan Onychophora, yang dikenal pula sebagai cacing beludru.
