Lantunan lagu “Atas Nama Cinta “ miliknya rossa membuat hatiku gerimis. Lagu itu aku banget.”tuts..” ku matikan saluran radio, lalu ku lepaskan headset yang kurang lebih satu jam nongkrong di kupingku. Malam mulai meninggi, tapi mataku masih enggan untuk beristirahat.”drett..dret..dret..”hpku bergetar.”wah ada pesan nih siapa ya?” batinku.
“mlEm… TiffAny,d4h tdUr Y? sWry GngGu qU cM4 mu UcPn Met Bo2 Z.mG4 mimV Ind4h”
“ ya ampun ni orang, dah malem gini.masih aza sempet ngirim basa basi yang dah basi pula” pikirku dan segara membalasnya.
“Mlem jg aq lum tdr. Km sbnernya spa???????” tak beberapa lama dia bales lagi.
‘kOq Lum TdR??Cp3t TduR y?bZok kn Mu5t! Skul? Kalo d4H wakTuny pztI kamU taw!” “ich ni orang bener – bener deh hoby banget bikin orang penasaran, bodo ah emang gue peduli? Fans gila!”pikirku lalu ku benamkan wajahku di bantal hingga akupun tertidur.
Malam – malam berikutnya orang gajebo itu masih juga rajin mengirimiku sms yangisinya tidak lain hanyalah sekedar basa basi ato perhatian gitu. Kadang iil feel juga kalo dapet sms puisi yang so sweet banget seperti malem ni dia ngirim puisi yang nggak kalah so sweet dari puisi sebelumnya.”ni orang lama – lama bisa bikin gue gila deh.” Batinku. Hape ku bergetar lagi
pUisi bRusaN senGja Qu Qrim Bwt Kmu, kMu sk4???lz…
katanya salah sambung, trus kenalan baru aza kenalan dah aneh – aneh gini! Gue jadi curiga jangan – jangan ada yang isengin gue nih!” pikirku.
Y bgus, kok dkrim ke aq??? .Send.Beberapa detik kemudian
krNa Aq Ska Sma KAMU. Aku kaget bukan main, siapa sich ni orang? Belum sempat aku membalas sms itu hp ku bergetar lagi.
tiF4nY…S3bNernYa AQ nGGak Slah SmbunG.Aku Tau Kmu d4n….”AISHITERU”.qu HrAp Kmu mu Jd Cwe aku!!
“Ni orang sebenernya sapa sich?”pikirku bener – bener bikin penasaran deh! Jangan – jangan Nanda yang iseng dia kan hoby banget isengin orang. Ah sebodo amat. Aku segera beranjak tidur dn berharap cepat pagi agar aku bisa menceritakan sms itu sama Nanda.
Pagi ini aku berangkat lebih pagi dari biasanya,karena aku sudah gatal ingin menceritakan semuanya sama Nanda. Sesampainya dikelas kulihat Nanda sedang duduk di atas meja dan sibuk dengan cemilannya.”Nanda…Nanda!” ucapku terengah –engah. “Apaan sich Ti?kayak abis ketemu setan aza” katanya. “iya gue ketemu setan!”Ucapku asal “ Dimana?”Nanda antusias.”Di depan gue!” Candaku. Wajah Nanda mengerut kayak jeruk purut.”Sialan!” Katanya sambil melemparku denagn cemilannya.”yey..just kidding!” kataku. “tapi ini masih pagi buat just kidding!” sahut Nanda kecut.
Aku tertawa renyah. “ oia gue nyampe lupa. Nanda ada HOT NEWS” ujarku. Mendengar kata Hot News mata Nanda berbinar sperti mendapat uang warisan satu milyar.”Apa?” sahutnya. “Denger hot news aza lo seneng!” kataku santai.”ayo dong apaan sich?” rengeknya “Tapi ini masih terlalu pagi buat ngomongin Hot News1” kataku meniru ucapan Nanda tadi. “Waduh, nggak apa – apa donk!” Katanya. Aku pura – pura tak peduli.” Ta sudah kalo lo nggak mau ngomong, ya udah jangan ngomong!” Nanda cemberut.”ceile ngambek?cemberut pula, jelek tau ngaca coba mulut lo dah kayang kerucut he..he..he..!”Nanda terlihat makin bete. “Ya udah nih!” Aku menyodorkan HP ku. “Wah..apaan nih? Buat gue?” Katanya “ Enak aza baca inboxnya deh!” sewotku.”kirain he..he..he..!” Nanda tersenyum.”hm…so sweet…”Komentarnya aku diam menunggu ekspresi Nanda selanjutnya. “What??Ti dia nembak lo???” Mata Nanda melotot tak percaya. “ Tau deh!” Sahutku.
“Lo terima nggak??” tanyanya. “enak aza lo pikir gue cewek apaan? Nerima cowok tanpa tau siapa tu cowok, kayak beli kucing dalm karung dong!” Aku sedikit sewot. “ menurut lo siapa yach cowok itu?” aku angkat bahu. “Kalo dia itu si Dion Gimana?”ucap Nanda tiba – tiba. “ lo ada – ada aza deh, nggak mungkin dia kan cool abis mana bisa bikin puisi romantis kayak gitu!” jelasku “ ya siapa tahu!” Nanda mengangkat bahu. Sejenak kami berdua berfikir, tapi bel telah berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai. Dan kami pun segera bergegas mempersiapkan alat tulis.
“Oke..anak – anak untuk hari ini cukup sampai disini, sampai ketemu minggu depan!” Pak Indra Mengakhiri pembelajaran. Semua siswa bersorak. “ Tifany,,,tolong kumpulkan buku tugasnya, lalu simpan dimeja bapak!” perintahnya “ baik pa!” sahutku. Bel memekik tanda istirahat semua berhamburan keluar setelah pak Indra terlebih dahulu keluar, sedang aku masih sibuk mengumpulkan buku- buku tugas mereka. “TI..udah ini kita ke kantin ya?” Ajak Nanda. Aku mengagguk, karena memang terasa lapar karena tadi pagi aku nggak sempat sarapan. “Tapi anter gue nyimpen buku ini dulu ya kemejanya pak Indra?”pintaku Nanda mengacungkan jempolnya tanda setuju.
Setelah semuanya terkumpul kami pun segera bergegas menuju ruang guru. “ Eh ti, kalo sms itu ternyata Dion gimana?” tanya Nanda tiba – tiba. Aku tersentak “lo tuh ada – ada aza dech, nggak mungkin lah!” “eh..gue kan Cuma naya kalo…kalo Dion gimana?” Tanya Nanda lagi. “ udah gue bilangkan nggak mungkin, kalo itu Dion? Dari mana coba dia dapet nomor gue?” cerocosku sambil berbelok melewati lapang basket. “ya sapa tau aza dia nyari info?” Kata Nanda lagi “ Udah ah Nanda, semua itu nggak mungkin,,mimp…i!” JEDAK. Sesuatu yang bulat menghantam kepalaku cukup keras. Kurasakan pusing luar biasa, buku yang ku dekap berhamburan. Badanku terasa lemas, sayup kudengar Nanda memanggilku dan akhirnya gelap.
Kurasakan bau kayu putih menyengat., kubuka mataku pelan semuanya serba putih pasti di UKS pikirku. Kuraba tepian Ranjang. “Nan..Nanda!” lirihku sambil memegang tangan yang kuraba di tepian ranjang.Kucoba untuk duduk tapi kepalaku masih terasa pusing.”Fanny…kamu istirahat dulu aza!”Ucap seseorang lembut. “Aku tersentak karena itu bukan suara Nanda.Aku menoleh “deg”Jantungku berdegub.” Dion?” Lirihku. Dion menganggukan kepalanya. “ Ka..kamu ngapain disini?’ tanyaku parau. “Aku nungguin kamu!” Ucapnya ada bunga merekah dihatiku. “Nan..Nanda,dimana Nanda?Buku Pak Indra?” ucapanku terhenti. “sst… kamu jangan mikir dulu, istirahat aza yach?” Dion memotong kalimatku.”ta..tapi!” aku menyela.” Udah nggak usah dipikrin semuanya udah beres,Nanda lagi nyimpen buku – buku itu kok!”jelasnya “ Tapi kenapa aku disini??” tanyaku. “ekhm…gini tadi pas kamu lewat, nggak sengaja kamu kena bola yang aku lempar, maaf ya?” jelasnya. “Iya..” lirihku. Hening sesaat. Kurasakan tenggorokanku kering aku hendak mengambil gelas yang ada di meja kecil disamping ranjang. Tapi Dion dengn sigap mengambilkannya “ ini!” Dion menyodorkan Gelas itu aku menerimanya. Dan meminumnya pelan seketika hangat menjalari tubuhku.
Aku merasa baik dan berusaha duduk, Dion membantuku. Aku sedikit kikuk. Hatiku bener – bener nggak karuan pipiki terasa makin panas entah apa warnanya. Sepertinya Dion juga sama kikuknya seperti ku. “Ti…” panggil Dion pelan. “ya” sahutku.” Masih ada yang sakit? Atau pusing mungkin?” tanyanya.”nggak kok, aku Cuma lemes aza soalnya tadi nggak sempet sarapan!”. “Mau ku ambilkan makan?” Tawarnya “ah..nggak usah ntar aku makan bareng Nanda aza!” tolakku. Hening lagi. Aku sibuk meredahan hatiku yang nggak karuan. “Ti…sebenernya ada yang ingin aku omongin sama kamu!” Dion memulai percakapan. “Apa?” aku penasaran “Sebenernya aku yang selama ini suka smsin kamu” akunya. Ada bunga lagi yang merekah. “ehm..maksudnya sms yang mana yach?’ ujarku memastikan.
Lalu Dion mengucapkan sebait puisi yang dikirimkannya semalam. Kini bukan satu atau dua bunga yang merekah di hatiku kini ada sejuta bunga atau mungkin lebih yang merekah di hatiku. Hatiku bahagia luar biasa. Hingga aku tak mampu berkata – kata. “Tifany jadi jawabanmu apa?”Tanya Dion kemudian. Aku terpana nggak nyangka ini semua akan terjadi hari ini disini dan saat ini. “a..apa aku mimpi?” aku bicara sendiri. “ nggak Fany…ini nyata!” Dion menyakinkan. “Apa…kamu beneran suka sama aku?” tanyaku “Apa aku ini kelihatan bercanda Fany???” Ucap Dion tegas dengan tampang serius. “ sejak kapan??” kataku lagi. “Apa aku harus menjawabnya?” Aku mengagguk. “ sejak dulu!” Jawab Dion Pasti. Aku diam. “ Tepatnya saat kita ketemu pas ospek dulu! Kamu ingat fany, saat itu kamu jatuh terdorong saat minta tanda tangan senior?”.
Aku menerawang mengingat – ngingat ya..waku itu aku berdesak – desakkan minta tanda tangan ketua osis, karena terlalu banyak aku terjatuh dan Dion membantuku berdiri lagi dan membantu memintakan tanda tangan juga.” Kamu ingat Fany?” Dion menyadarkanku. Aku mengangguk.“trus?” Aku penasaran “ ya dari situ aku langsung suka sama kamu!” Kalimat Dion barusan melambungkan hatiku. “Tapi itukan udah lama banget?” Tanyaku.” Apa salah? Aku bener- bener suka sama kamu. Karena kamu beda fany,,,,kamu tipikal cewek yang langka, type kayak kamu sulit dicari!” katanya “ oh jadi kamu suka sama aku hanya karena aku makhluk langka gitu?” kataku jutek.” Bukan gitu juga aduh aku salah ngomong ya?” Dion terlihat menyesal. Aku sedikit kesal dan menarik nafas. “tapi bereran fany bukan gitu maksud aku, jadi jawaban kamu apa?” Tanya Dion. Setelah denger cerita kamu barusan, dan setelah ku pikir – pikir kayaknya aku nggak bisa….!” Kalimatku menggantung. Kulihat wajah Dion meredup. “Aku nggak bisa nolak kamu!”kataku kemudian. Kini wajah itu berubah cerah. “ kamu tahu nomor hpku darimana?” tanyaku
Tiba – Tiba datang Nanda. “ dari gue…Cie… yang baru jadian!” Nanda iseng. “ jadi ini kerjaan kamu?” aku manyun. Kemudian muncul kepala Tino pacar Nanda. “Ehm…akhirnya pangeran es jadian sama putri salju.” Goda Tino. Wajahku terasa panas mungkin sudah memerah. Begitu juga Dion. Tak terbayangkan hatiku saat ini begitu bahagia .Moment ini kan slalu ku kenang. Cerita masa SMA ku at Memories of UKS.
Cerpen kiriman Minori Ashida
Lainnya :
Puisi cinta sejati Cerita motivasi